Antv – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menunjukkan transformasi yang mengesankan dengan menjadi Partai Politik 'lawas' yang mendominasi dunia digital, khususnya media sosial.
Dalam periode 1 Agustus 2023 hingga 12 Januari 2024, PDIP mampu mencatatkan 13.957 unggahan post di Twitter, Youtube, Instagram, dan TikTok, menjadikannya partai terbanyak dalam memproduksi konten di platform tersebut.
Dudy Rudianto, selaku founder Evello Big Data Analitik, menyatakan, "PDIP berkinerja terbaik dalam penilaian produktivitas berdasarkan jumlah unggahan di akun resmi. Rata-rata 85 unggahan post setiap harinya menunjukkan komitmen PDIP dalam menghadirkan konten yang relevan dan bervariasi di ranah digital."
Berdasarkan analisis Evello, PKB dan Partai Demokrat menempati posisi kedua dengan rata-rata harian 19 konten, disusul oleh Partai Perindo, PSI, dan Gerindra dengan masing-masing 18, 17, dan 16 konten per hari.
Pentingnya interaksi di media sosial juga menjadi fokus penelitian. Evello mencatat bahwa PSI secara konsisten berada di 10 besar rangking dari total 24 metrik yang diperbandingkan.
"PSI memberikan gambaran kekuatan konten yang signifikan, terutama sebagai partai dengan pengoleksi jumlah Diggs (likes) TikTok terbanyak," tambah Dudy Rudianto.
PDIP, selain menonjolkan produktivitas dalam jumlah unggahan, juga unggul dalam interaksi di TikTok, dengan pencapaian tertinggi dalam jumlah Plays, Comments, Collects, Share to WA, dan Shares.
Dalam penilaian spesifik terhadap partai lainnya, PKB menonjol di Twitter (terbanyak mengoleksi Repost, Quotes, Reply, Bookmarks & Favorites), PKS mendominasi Views Instagram, Likes Youtube, dan Likes Instagram, sementara Gerindra mencatatkan prestasi tertinggi dalam Views Twitter dan Comments Youtube. Partai Amanat Nasional (PAN) juga menonjol dengan mendapatkan terbanyak Comments Instagram.
Dudy Rudianto menegaskan, "Metodologi yang digunakan melalui fitur Self-Insight Evello memberikan analisis kinerja yang akurat berdasarkan produktivitas dan interaksi melalui akun media sosial resmi partai politik. Analisis ini melibatkan Twitter, Instagram, Youtube, dan TikTok-kecuali Facebook, dengan total 24 metrik pengukuran untuk mendapatkan gambaran holistik kinerja partai politik dalam ranah digital."