Antv – Viral! Seorang mahasiswa yang sedang diwisuda di Lampung, membentangkan spanduk berisi tulisan meminta tolong kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, untuk menangkap semua pembunuh ayahnya.
Wisudawan tersebut diketahui bernama Candra Friyandy Harianja yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UMN) asal Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
Keluarga mahasiswa yang membentangkan spanduk itu mengaku sebelumnya telah melapor ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Lampung, karena merasa janggal atas pengungkapan kasus oleh kepolisian. Pihak keluarga meyakini pelaku pembunuhan terhadap Pembadi Harianja (61) lebih dari satu orang.
Wakil Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung, AKBP Hamid Andri Soemantri membenarkan adanya laporan tersebut dan telah melakukan asistensi perkara sebanyak dua kali.
Menurutnya keluarga korban yang didampingi pengacara itu merasa janggal dengan hasil pengungkapan yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Tulang Bawang atas kasus yang menimpa anggota keluarga mereka.
"Benar, kami sudah mendengar langsung atas keluhan keluarga korban,melalui asistensi ditkrimum polda lampung kami telah melakukan pendalam lanjutan."kata AKBP Hamid Andri Soemantri, Senin (20/11/2023).
Andri memaparkan kasus pembunuhan ini terjadi pada 17 Agustus 2023 lalu di kediaman korban yang berada di Kampung Bandar Rahayu. Pembunuhan ini diketahui dari ditemukannya jasad korban di dalam sumur.
"Dari penyelidikan dan penyidikan, pelaku pembunuhan itu bisa ditangkap. Identitas pelaku bernama Slamet alias Gendut," papar Andri.
Tersangka yang merupakan tukang dan bawahan korban itu ditangkap pada 16 September 2023 di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Terkait keluhan keluarga korban yang meyakini pelaku pembunuhan lebih dari satu orang ataupun kejanggalan lain, Andri mengaku bisa memahami perasaan keluarga korban itu.
Andri menjelaskan, penanganan perkara itu di Satreskrim Polres Tulang Bawang dilakukan dengan asistensi Ditreskrimum Polda Lampung.
"Penyidik tidak akan main-main dengan perkara dimana peristiwa ini mengakibatkan Korban meninggal dunia," jelas Andri.
Menurutnya, penyidik bekerja sesuai dengan SOP yang harus benar dan berdasarkan fakta, tidak boleh menduga-duga.