Dua jam budget waktu berkeliling area JMS 2023 rasanya tidak bisa mengcover secara menyeluruh pameran yang menampilkan update teknologi dan inovasi terkini para pabrikan otomotif roda empat dan roda dua Jepang.
Seperti disebut JMS 2023 merupakan nama baru dari Tokyo Motor Show yang rutin diselenggarakan secara berkala setiap dua tahun sekali oleh Asosiasi Produsen Otomotif Jepang (JAMA).
Pameran otomotif itu pertama kali diselenggarakan di Jepang pada tahun 1954. Empat tahun lalu, 23-26 Oktober 2019, Astra Internastional juga mengundang wartawan pemimpin redaksi media pers Indonesia menghasiri Tokyo Motor Show (TMS) dengan jumlah sama, bahkan kini mayoritas masih wajah sama pula menyaksikan JMS 2023. TMS terhenti pada 2021 lantaran pandemi Covid-19.
Alami Penurunan
Berdasarkan data Nikkei Asia, selama bertahun-tahun, TMS mengalami penurunan minat masyarakat Jepang terhadap mobil dan peralihan ke digital dibandingkan acara fisik dan pengalaman penjualan. Jumlah pengunjung mencapai puncaknya sebesar 2 juta pada tahun 1991 namun turun menjadi 770.000 pada tahun 2017.
Kunjungan terbaru, pada tahun 2019, menarik 1,3 juta pengunjung. Namun, hanya 192 perusahaan yang berpartisipasi pada empat tahun lalu, turun dari jumlah 300 perusahaan pada tahun 1990an. Dengan perubahan nama dan fokus sekarang hampir 500 perusahaan meramaikan JMS 2023.
Selain stan perusahaan, pengunjung juga dapat secara visual membenamkan diri dalam Tokyo yang futuristik, menguji coba kendaraan generasi mendatang, dan menghadiri konser yang ditenagai oleh listrik yang berasal dari hidrogen.