Antv – Selama ini yang kita ketahui tentang mobil bekas adalah harganya yang cenderung lebih murah. Tapi ternyata, beberapa tahun ke belakang harga mobil-mobil second mulai naik.
Sejatinya, salah satu faktor yang menyebabkan harga jual beli mobil bekas meningkat adalah langkanya mikrocip ataupun semikonduktor. Selain itu, kebutuhan terhadap kendaraan beroda empat ini juga semakin tinggi di saat yang sama.
Salah satu pengamat otomotif, Bebin Djuana juga mengatakan kalau hal ini sudah bukan hal yang aneh dan memang sudah terlihat sedari pertengahan 2021 lalu. Tapi, selain dua hal tadi, apa sebab lain harga mobil bekas meningkat?
Peminat yang Tinggi, Tapi Persediaan Terbatas
Permintaan terkait mobil bekas atau second semakin meninggi, hal ini karena semakin menipisnya tipe mobil yang dijual. Selain itu, kemungkinan lain yang terjadi adalah semakin sedikitnya mendapatkan mobil yang diinginkan.
Hal ini menyebabkan para pembeli agak sulit untuk menemukan mobil second yang sesuai dengan dana yang dimiliki. Ini juga berkaitan dengan persediaan yang terbatas sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya.
Kenapa persediaan bisa sampai terbatas? Ini karena para jasa penyedia jual beli mobil bekas tidak dapat menyediakan mobil dengan kondisi yang bagus dalam jumlah masif.
Para calon pembeli pasti ingin kendaraan bekas yang masih bisa berfungsi dengan baik, sehingga para penyedia jasa jual beli mobil bekas harus memilah mobil-mobil yang memang masih layak jual. Hal inilah yang menyebabkan kenapa harga mobil bekas kian meninggi.
Kualitas Mobil, serta Tingkat Kesulitan Perawatan dan Biaya
Sparepart
Yang namanya kendaraan, mau roda dua atau empat pasti memiliki sparepart dan cara perawatannya masing-masing. Hal ini berkaitan juga dengan kualitas mobil bekas yang dijual.
Jika kualitas mobil second masih bagus dan normal sehingga layak untuk dipakai, sudah pasti harganya akan jadi lebih mahal dibandingkan dengan mobil bekas yang memiliki minus sesedikit apapun itu.
Karena hal ini dipengaruhi oleh biaya perawatan, serta spare part yang digunakan pada kendaraan bekas yang dijual. Biaya-biaya yang harus dikeluarkan inilah yang akhirnya jadi bahan pertimbangan bagi penjual maupun pembeli.
Harga mobil bekas juga bisa jadi semakin mahal jika bodinya terawat, spare part nya masih cukup bagus, apalagi kalau masih orisinal dan memakai suku cadang resmi kendaraan tersebut.
Mengenai tingkat kesulitan dalam perawatan dan biaya spare part, hal ini lebih ke pertimbangan dari kedua belah pihak. Pasalnya, jika ingin merawat mobil keluaran tahun yang lebih lama agar tetap prima, tentu biaya yang dikeluarkan bisa jadi lebih mahal.
Hal ini tergantung berdasarkan ketersediaan spare part dan kesulitan perawatan dari mobil bekas tersebut. Semakin langka spare part dan sulit perawatannya, maka harganya semakin tinggi.
Atau mungkin poin berikut juga bisa jadi pertimbangan para calon pembeli untuk berpikir beberapa kali sebelum membelinya, dikarenakan biaya seperti perawatan dan suku cadang mobil yang bisa jadi susah ditemukan kedepannya.
Harga suku cadang yang langka untuk mobil bekas juga biasanya cenderung mahal, memilihnya juga jangan sampai sembarangan untuk meminimalisir kerugian atau masalah yang mungkin ditimbulkan.
Tahun Pembuatan dan Merek Mobil
Bagian spare part ini masih berkaitan dengan tahun dan merek mobil yang dijual. Tahun pembuatan serta merek mobil juga menentukan harga jual mobil bekas atau second. Kenapa kedua hal ini berpengaruh pada harga penjualan mobil bekas?
Untuk bagian tahun pembuatan, semakin baru tahun pembuatan mobil bekas tersebut, maka harganya akan jauh lebih tinggi karna dianggap masih layak untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan semakin lama, harga jualnya semakin turun.
Tapi ini bukan berarti mobil keluaran lama kurang bagus, hanya saja sebagai pembeli kita patut lebih memperhatikan seluk beluk mobil bekas keluaran lama yang akan dibeli karena banyak penjual ‘nakal’ yang menjual mobil bekas keluaran lama dengan kondisi kurang bagus.
Merek mobil yang digunakan juga berpengaruh pada harga jual mobil bekas tersebut. Pasalnya, pembeli akan cenderung membeli mobil dengan merek yang sudah banyak dikenal dan dipakai dibandingkan dengan merek yang jarang terdengar.
Akibatnya, para pembeli yang berpikiran sama akan membuat stok mobil menipis dan penjual harus menaikkan harganya. Apalagi kalau mereknya dirasa ‘mewah’ atau unitnya yang cukup langka.
Kenaikan harga ini juga bisa jadi bertujuan untuk menambah untung sekaligus mengurangi antusiasme pembeli dalam mengincar merek mobil yang sama, agar stok unit mobil bekas merek lainnya juga laku di pasaran.