Mendagri: Suksesnya Pemilu Bergantung pada Optimalnya Peran dan Fungsi Stakeholder Terkait

Mendagri: Suksesnya Pemilu Bergantung pada Optimalnya Peran dan Fungsi Stakeholder Terkait (Foto : Puspen Kemendagri)

Antv – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mewakili Presiden Joko Widodo menghadiri Doa Bersama Pemilu Damai 2024 di Bentara Budaya, Jakarta, Kamis (31/8/2023) malam.

Dalam kesempatan itu, Mendagri menyampaikan, suksesnya pelaksanaan Pemilu berkaitan erat dengan optimalnya peran dan fungsi stakeholder terkait.

Para stakeholder yang terdiri dari KPU, Bawaslu, aparat keamanan, pemerintah, masyarakat, dan media didorong untuk menjalankan perannya masing-masing.

Mendagri tak memungkiri, setiap peran yang diemban para stakeholder memiliki tantangan yang beragam. Ini misalnya dari KPU yang dituntut untuk dapat menyamakan persepsi, baik di tingkat pusat hingga daerah.

“KPU juga harus mampu membuat program-program dengan benar, adil, tepat, membuat tahapan dan lain-lain,” ujar Mendagri.

Stakeholder berikutnya yakni Bawaslu. Mendagri mendorong agar jajaran Bawaslu serta sejumlah organisasi pengawas pemilu nonformal lainnya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Terlebih lagi, peran pengawas pemilu dinilai penting untuk mengawasi jalannya pemilu. Dia menambahkan, stakeholder selanjutnya yaitu para peserta pemilu.

Dalam konteks ini, para peserta yang berasal dari unsur partai politik maupun perorangan diimbau agar menjalani persaingan yang sehat.

Mendagri mengimbuhkan, stakeholder lainnya yakni pemerintah. Menurut Mendagri, dalam pelaksanaan pemilu, pemerintah bertugas membantu menyiapkan sarana dan prasarana,7 anggaran, hingga distribusi perlengkapan pemilu.

“Dan ini peran terutama Kemendagri untuk membantu sampai dengan seluruh jajaran di daerah membantu penyelenggara dan pengawas [pemilu],” ungkapnya.

Mendagri melanjutkan, stakeholder yang tak kalah penting untuk melaksanakan tugasnya dengan baik adalah dari aparat keamanan.

Menurut dia, stakeholder tersebut harus mampu mendeteksi dengan tepat, melakukan antisipasi dan membuat rencana operasi, serta mengeksekusi dengan baik terhadap potensi bahaya kemanan.

Mereka juga dituntut untuk mampu mencegah terjadinya gangguan keamanan, melakukan mitigasi secara cepat, dan menetralisir dengan sigap.

“Termasuk juga peran daripada penegak hukum, baik dari Polri, kemudian juga dari jajaran pengadilan karena nanti ada sengketa PTUN ke MK, ini banyak semua stakeholdernya,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Mendagri juga menjelaskan peran penting dari unsur media. Menurutnya, peran media cukup krusial lantaran bertugas dalam menyampaikan segala informasi berkaitan dengan pemilu kepada publik. Dalam konteks itu, media juga dapat berperan sebagai pengawas.

Di samping itu, kata Mendagri, stakeholder selanjutnya adalah masyarakat. Masyarakat dapat menjalankan perannya dalam mengawasi pelaksanaan pemilu, serta berpartisipasi pada pesta demokrasi itu.

Terlebih lagi, partisipasi publik akan mempengaruhi kuatnya legitimasi pemimpin yang terpilih nantinya. Oleh karenanya,

Mendagri berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam gelaran pemilu dengan ikut membantu melakukan sosialisasi hal-hal baik, dan menghindari cara-cara negatif seperti hoaks.

“Banyak sekali stakeholdernya, itu baru sebagian. Mungkin ada lagi yang lain, tapi ada satu stakeholder pendapat saya yang jauh lebih penting dari semuanya itu, yaitu Tuhan,” imbuh Mendagri.

Oleh karena itu, Mendagri mengajak semua pihak untuk berdoa kepada Tuhan agar penyelenggaraan pemilu aman, damai, dan lancar sesuai rencana. Dengan demikian, harapan bahwa Indonesia akan mendapatkan pemimpin yang andal dapat terealisasi.

“Kali ini kita merenung dan meminta tolong kepada Tuhan agar peristiwa besar ini dan kompleks ini dapat berjalan lancar, sehingga dapat selesai dengan tertib, sukses, memilih pemimpin yang baik dan kemudian wakil yang baik untuk membawa Indonesia lebih maju dan melompat ke depan,” tandasnya.