“Di sesi edukasi ini kepada para mahasiswa baru, kami memberikan informasi seputar apa sih TBC itu, bagaimana penularannya, bagaimana kita dapat mencegahnya, dan yang paling penting kita infokan bahwa TBC itu bisa sembuh, jadi tidak usah khawatir,” ujar Nabila, salah satu TB Ranger dari program magang Campus Leaders Program 7 yang ditempatkan di Yayasan Mentari Meraki Asa Sumut.
TBC merupakan penyakit yang bisa menyerang berbagai organ dalam tubuh, disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Lebih banyak bakteri ini menyerang paru-paru, namun bisa juga menyerang organ tubuh lain seperti mata, usus, tulang, kelenjar, dan sebagainya.
Gejala awal TBC biasanya seseorang akan mengalami demam, berkeringat di malam hari tanpa melakukan aktivitas apapun, berat badan menurun, disertai batuk berkepanjangan selama 14 hari.
TBC merupakan penyakit menular dengan perantara airborne. Namun, bakteri penyebab TBC ini akan mati jika terkena paparan sinar matahari, sehingga pencahayaan dan ventilasi yang baik dapat mendukung pencegahan TBC.
“Dari edukasi yang kita berikan kepada mahasiswa, ternyata dari dialog dengan mereka masih banyak yang belum tahu apa itu TBC dan masih ditemukan mitos di kalangan masyarakat seperti TBC itu penyakit keturunan atau kutukan. Edukasi ini sangat penting untuk menghilangkan mitos di masyarakat soal TBC sehingga stigma mengenai TBC dapat diturunkan. Kemudian penting pula untuk mengetahui bagaimana pengobatan TBC, sehingga bagi mereka yang terdiagnosis TBC, tidak perlu risau karena sudah ada juknis mengenai penanganan TBC,” jelas Awa, edukator TBC dari Fakultas Kedokteran USU yang juga Sebagai Satgas TBC USU.
Giat kampanye edukasi TBC ini didukung penuh oleh berbagai pemangku kepentingan, salah satunya dari dunia usaha.