Emerging Affluent: Segmen Kelas Atas yang Belum Teridentifikasi, Kontributor Kuat Perekonomian ASEAN

Emerging Affluent: Segmen Kelas Atas yang Belum Teridentifikasi (Foto : Istimewa)

2) Sikap terhadap kehidupan: Strategis dalam berpikir dan berperilaku, serta memiliki rencana hidup yang realitas secara jangka panjang. Mencari stabilitas dan membangun asset kehidupan secara horizontal. Memilih sikap sebagai “runner-up” untuk mengurangi tekanan tuntutan terhadap diri sendiri dan sebaliknya memaksimalkan potensi terbaik sesuai kecepatan dan kemampuan diri sendiri. Tidak menjalani gaya hidup yang berlebihan. Menghindari perhatian yang tidak diinginkan, atau yang berpotensi mengalihkan mereka dari tujuan.

3) Perilaku konsumen: tidak melulu keputusan belanja berdasarkan citra merek, lebih memprioritaskan manfaat fungsionalnya. Bijak menggunakan merek sebagai social passports untuk membantu memperkuat status dan kepercayaan orang lain terhadap diri mereka. Umumnya enggan berbelanja secara royal, namun akan membelanjakan uang “untuk keluarga”. Memiliki kemampuan yang mengesankan dalam mengumpulkan dan menggunakan informasi dengan terampil.

4) Pendekatan terhadap media: Terampil dalam mengumpulkan informasi - khususnya yang terkait dengan keuangan – dan membaginya dengan orang lain. Dapat disebutkan sebagai humble braggers yang tidak segan berbagi pengetahuan dengan keluarga mereka di media sosial.

Devi menambahkan, “dapat disimpulkan, tiga kata kunci yang menggambarkan ASEAN Emerging Affluent adalah pola piker yang strategis, mengutamakan stabilitas hidup, dan tetap rendah hati walau ambisius.

Terkait fakta tersebut, HILL ASEAN menciptakan istilah bagu kelompok ini, yaitu Omni-mizers; para Emerging Affluent yang secara sistematis memperkuat berbagai fondasi kehidupannya untuk memastikan stabilitas, umur panjang, dan pertumbuhan yang berkelanjutan.”

Penelitian dengan metode survei kualitatif dan kuantitatif ini dilakukan di 6 (enam) negara ASEAN dan Jepang, yang menganalisis lebih dalam terkait sikap dan perilaku masyarakat yang masuk dalam segmen emerging affluent atau kelas atas.

Hasil riset dapat menjadi indikator berbasis fakta yang menciptakan perspektif baru dalam membantu strategi pemasaran dari produk-produk konsumen di negara ASEAN.