Dua Bocah yang Minta Ayahnya Ditangkap karena Membunuh Ibunya Kini Diawat sang Nenek

Dua Bocah yang Minta Ayahnya Ditangkap Kini Diawat sang Nenek (Foto : antvklik-Pujiansyah)

Antv – Setelah ibunya tewas dibunuh oleh ayahnya sejak 7 tahun lalu, nasib dua kakak beradik, Al Rasyid Pandu Pratama (11) dan Salwa Adzkia Nur Rasyidah (9), yang meminta keadilan agar sang ayah untuk ditangkap kini tinggal bersama dengan neneknya, Sulastri.

Mereka harus tinggal dalam gubuk kecil yang sangat memprihatinkan di Dusun Adiluhur, Kelurahan Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

Untuk menghidupi kedua cucunya itu, Sulastri harus bekerja serabutan dan melakukan pekerjaan kasar sebagai tukang tebang tebu. Hal tersebut dilakukan oleh nenek 60 tahun ini agar bisa menghidupi kedua orang cucunya dan bersekolah layaknya teman sebayanya.

Nenek kelahiran 1963 itu harus menjadi tulang punggung keluarga setelah ibu dari kedua cucunya tersebut meninggal dunia dan ayah dari dari kedua cucunya tersebut kabur melarikan diri dari rumah.

"Kerjanya ya seperti ini, kalau ada orang yang menyuruh baru kerja. Alhamdulillah kerjanya terhitung lancar, kalau untuk mencukupi ya tidak cukup," kata Sulastri, Selasa (25/7/2023).

Untuk mencari makan setiap hari, Sulastri mengaku mengalami kesulitan. Jangankan ada barang berharga di rumahnya, untuk memperbaiki rumah yang mengalami kerusakan pun susah. Ia hanya bisa menambal gribig yang berlubang agar bisa tertidur nyenyak saat malam hari.

Sulastri kerap berhutang ke warung untuk kebutuhan makan sehari-hari. Bahkan, ia juga kerap meminjam uang ke tetangga, namun tetangganya tidak menagih uang itu untuk dikembalikan.

"Saya sering berhutang ke warung dan tetangga untuk kebutuhan dapur. Tetangga yang pinjamin uang juga bilang sudah tidak usah dikembalikan uangnya," tutur dia.

Meski mengalami kesusahan, namun Sulastri tidak pernah putus asa dengan tetap bekerja di ladang milik orang lain.

"Mudah-mudahan rezeki lancar terus. Aku dikasih kesehatan. Walaupun aku banyak hutang tidak apa-apa, perjuanganku untuk anak cucu," ungkapnya.

Penderitaan nenek Sulastri belum cukup sampai di situ saja, suaminya yaitu Suwandi sekarang tidak bisa membantu untuk mencari nafkah. Pasalnya saat bekerja tiga tahun lalu, ia harus mengalami kecelakaan motor hingga mengakibatkan tanganya patah sehingga tidak bisa membantu mencari nafkah.

Berdasarkan informasi, diketahui bahwa pelaku yang bernama Rangga Prayoga pernah aktif di media sosial. Bahkan, pelaku pembunuhan itu dikabarkan menikah lagi dan saat ini tinggal di di Desa Bungkang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat