Antv – Dalam beberapa bulan terakhir, Provinsi Sumatra Utara menghadapi masalah serius akibat gigitan hewan yang menulari rabies.
Dalam rentang waktu Januari hingga Juli 2023, tercatat sebanyak 3.888 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) yang melibatkan anjing, kucing, dan kera. Yang lebih mengkhawatirkan, enam orang telah kehilangan nyawa mereka akibat penyakit mematikan ini.
Kabupaten Simalungun menjadi wilayah terdampak paling parah dengan dua korban, diikuti oleh Toba, Pakpak Bharat, Tapanuli Utara, dan Dairi, masing-masing satu korban.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit, mengungkapkan bahwa walaupun para korban telah menerima vaksin antirabies (VAR) yang disediakan bagi manusia, perlunya tindakan preventif yang lebih kuat terhadap hewan peliharaan menjadi suatu keharusan.
Lebih dari 3.000 orang telah menerima vaksin, tetapi keselamatan manusia dan hewan tetap menjadi prioritas utama.
Dalam menghadapi situasi ini, Alwi Mujahit mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan mereka, terutama anjing, kucing, dan kera, yang merupakan pembawa rabies.
Upaya ini sangat penting bagi pemilik hewan agar mereka dapat hidup dengan aman dan nyaman tanpa risiko penyakit yang mematikan ini.
"Ketika anjing terinfeksi rabies, mereka kehilangan pengenalan terhadap pemiliknya. Oleh karena itu, pemberian vaksin rabies menjadi penting dalam upaya pencegahan," ujar Alwi Mujahit.
Alwi menekankan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait dan menyelenggarakan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rabies dan langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegahnya.
"Masyarakat, khususnya para pemilik anjing harus mewaspadai penyakit rabies kalau sudah terkena, virus itu akan melakukan replikasi dan bergerak ke atas menuju otak. Kemudian virus menginfeksi otak lalu bergerak dari otak melalui saraf menuju ke beberapa jaringan seperti mata, ginjal, dan kelenjar air liur," ujarnya.
Maraknya kasus rabies akhir-akhir ini telah memicu kekhawatiran di kalangan pemilik hewan peliharaan di seluruh Indonesia, terutama bagi mereka yang memiliki anjing.
Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah rabies pada anjing peliharaan Anda:
1. Vaksinasi Rutin
Vaksinasi merupakan langkah yang paling penting dalam mencegah rabies pada anjing. Pastikan anjing Anda mendapatkan vaksin rabies secara teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dokter hewan.
Vaksinasi rutin akan membantu anjing Anda memiliki kekebalan tubuh yang kuat terhadap virus rabies dan melindunginya dari penyakit tersebut.
2. Batasi Kontak dengan Hewan Liar
Anjing yang memiliki akses ke hewan liar berisiko terkena rabies. Untuk mencegah penularan rabies, penting untuk membatasi kontak anjing dengan hewan liar seperti rubah, rakun, dan kelelawar yang dapat menjadi pembawa virus.
Hindari membiarkan anjing berkeliaran di daerah yang dikenal memiliki populasi hewan liar yang tinggi. Selain itu, hindari juga kontak langsung dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi rabies.
3. Perhatikan Kesehatan Hewan Peliharaan
Perhatikan tanda-tanda penyakit pada anjing, termasuk rabies. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai pada anjing yang terinfeksi rabies meliputi perubahan perilaku yang mencolok, agresi yang tidak biasa, kelumpuhan, kesulitan menelan, kejang, dan penurunan nafsu makan.