Langkah-langkah keamanan dan pencegahan juga sedang diperkuat untuk melindungi kucing-kucing yang tersisa di Sunter dan wilayah sekitarnya.
Masyarakat setempat diminta untuk tetap waspada dan melaporkan kejadian apa pun yang mencurigakan kepada pihak berwenang.
Diketahui kucing peliharaan bisa mengalami kejang, yaitu kondisi yang terjadi akibat sentakan saraf yang tidak terkendali di dalam otak.
Ada banyak faktor yang bisa menjadi pemicu kejang pada kucing. Namun, pada kondisi yang ringan biasanya kejang menyebabkan kucing peliharaan berhenti bergerak sementara dengan mata seolah menerawang.
Namun, kejang pada kucing bisa terjadi dengan tingkat yang lebih parah. Kejang bisa membuat kucing terbaring di lantai, bergerak tidak menentu, hingga mengeluarkan kotoran atau buang air kecil dengan tidak terkendali.
Biasanya, kejang pada kucing akan berlangsung selama beberapa menit. Setelah mengalami kejang, kucing seringkali terlihat kehilangan arah. Lantas, apa yang harus dilakukan saat kucing mengalami kejang?
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kejang pada kucing, mulai dari mengalami infeksi, hipoglikemia, penyakit ginjal, tumor, paparan terhadap racun, dan epilepsi. Saat kejang muncul, sebaiknya segera hubungi dokter hewan atau bawa kucing peliharaan ke dokter.
Namun sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan untuk menangani kucing kejang, antara lain dengan memperhatikan dan mengawasi Kucing.
Sangat penting untuk memastikan kucing yang kejang tetap aman dan dalam pantauan. Saat hewan peliharaan mengalami kejang, perhatikan dan hitung berapa lama kondisi tersebut berlangsung.
Sebab, setiap kucing mungkin akan mengalami kejang dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Durasi kejang kucing adalah hal yang penting dan akan dibutuhkan dokter hewan.
Jika kejang tidak kunjung berhenti atau malah memburuk dalam lima menit, sebaiknya segera cari bantuan ahli.