Buku yang terdiri dari 329 halaman itu ditulis pada tahun 1963 dan diterbitkan oleh Panitia Penerbit Buku-buku Karangan Presiden Soekarno.
"Apa sebab saya memberi judul buku ini Sarinah? Saya memberi judul buku ini Sarinah sebagai tanda terima kasih saya kepada pengasuh saya ketika saya masih kecil. Pengasuh saya bernama Sarinah. Dia adalah mbok saya. Dia membantu ibu saya, dan dari dia, saya menerima banyak cinta dan kasih sayang."
"Dari dia, saya belajar untuk mencintai orang kecil. Dia sendiri adalah orang kecil, tetapi perbuatannya selalu besar."
"Semoga Tuhan membalas kebaikan Sarinah."
Itulah kata-kata Soekarno dalam kata pengantar buku tersebut. Banyak yang bertanya-tanya mengapa Soekarno memberi judul buku tersebut dengan nama 'Sarinah'.
Mengapa bukan Ida Ayu Nyoman Rai sang ibu, Oetari istri pertamanya, atau bahkan Fatmawati. Mungkin bagi Soekarno, tidak ada wanita lain yang sehebat Sarinah dalam hidupnya.
Tidak hanya itu, Soekarno juga memberi nama toko serba ada pertama di Indonesia dengan nama 'Sarinah'.
Hal ini menunjukkan betapa besar penghormatan yang diberikan oleh Soekarno kepada wanita pengasuhnya.
Hingga akhir hayatnya, tidak ada wanita lain yang mendapat penghormatan sebesar itu dari sang proklamator.