Antv – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dengan tegas menyatakan bahwa TNI tidak ingin terlibat dalam konflik bersenjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang dipimpin oleh Egianus Kogoya.
Ancaman terhadap pilot Susi Air, Philip Mark Mahrtens oleh Egianus tidak akan memancing TNI untuk membalas dengan kekerasan.
Yudo menjelaskan bahwa TNI memilih untuk mengambil pendekatan melalui negosiasi dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat Papua.
Langkah ini diambil untuk memastikan pembebasan Kapten Philip dari tangan KKB Papua.
"Kami tidak ingin menggunakan kekerasan senjata dalam situasi seperti ini karena akan berdampak buruk pada masyarakat. Kami memilih untuk melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam melakukan negosiasi," kata Yudo kepada awak media di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Jumat (30/6/2023).
Meskipun tidak dapat memberikan tenggat waktu pasti untuk negosiasi dengan KKB Papua, Yudo menegaskan bahwa ia telah memerintahkan Pangkogabwilhan III Letjen TNI Agus Suhardo untuk turun gunung dan mengadakan negosiasi.
"Waktu yang ditentukan tidak dapat kami pastikan, namun saya telah menyampaikan kepada Pangkogabwilhan III dan Pangdam untuk terus melakukan negosiasi dengan memprioritaskan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang saat ini berada di bawah kepemimpinan Pak Pj Bupati Nduga," tambah Yudo.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri juga mengungkapkan keprihatinannya terkait ancaman yang dilontarkan oleh kelompok teroris separatis tersebut.
Polda Papua berharap agar KKB menghentikan rencananya untuk menembak pilot warga negara Selandia Baru pada tanggal 1 Juli mendatang.
"Kami berharap Egianus tidak melakukan ancamannya. Yakni, menembak pilot Susi Air tanggal 1 Juli mendatang," kata Fakhiri, seperti dikutip dari Antara, Kamis (29/6/2023).