Antv – Mengerikan, lebih dari 280 orang tewas dan 900 orang lainnya terluka akibat kecelakaan maut tabrakan yang melibatkan tiga rangkaian kereta api di wilayah Balasore Odisha, India,
Menurut petugas Pemadam Kebakaran bernama Sudhanshu Sarangi kepada India Today mengatakan, tabrakan tersebut dipicu adanya kereta yang tergelincir.
"Apa yang kita ketahui sejauh ini adalah bahwa dua kereta penumpang — Bengaluru-Howrah Superfast Express dan Shalimar-Chennai Central Coromandel Express— dan sebuah kereta barang terlibat dalam kecelakaan yang dipicu oleh penggelinciran," ujar Sudhanshu Sarangi.
Kecelakaan kereta api Coromande terjadi pada hari Jumat (2/6/2023), waktu setempat, setelah sebuah tabrakan terjadi antara kereta api Coromandel Express dan kereta api Bengaluru-Howrah Superfast Express.
Hari ini, Sabtu (3/6/2023), Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw mengunjungi lokasi kecelakaan dan memerintahkan penyelidikan tingkat tinggi untuk mencari tahu alasan pasti di balik kecelakaan kereta api tersebut.
Penyelidikan ini akan dilakukan oleh Komisaris Keselamatan Kereta Api (CRS), Lingkaran Tenggara. Komisaris Keselamatan Kereta Api berada di bawah Kementerian Penerbangan Sipil.
Menurut Kepala Sekretaris Odisha, Pradeep Jena, sebuah kereta barang juga terlibat dalam kecelakaan tersebut.
Para pejabat mengatakan pada hari Jumat, beberapa gerbong dari 12864 Bengaluru-Howrah Express tergelincir di dekat Baleswar.
Gerbong-gerbong yang tergelincir ini jatuh di jalur yang berdekatan dan bertabrakan dengan 12841 Shalimar-Chennai Central Coromandel Express.
Sebuah operasi penyelamatan besar-besaran dimulai pada Jumat malam di lokasi kecelakaan di Bahanaga Bazar dekat Balasore untuk mengeluarkan orang-orang yang terjebak di dalam gerbong yang tergelincir.
Kecelakaan kereta api ini dianggap sebagai salah satu kecelakaan kereta api paling mematikan di India dalam beberapa waktu terakhir.
Menteri Perkeretaapian Uni Ashwini Vaishnaw telah mengumumkan pembayaran ex-gratia sebesar 10 lakh Rupee jika terjadi kematian, 2 lakh Rupee (setara Rp40 juta) untuk mereka yang mengalami luka berat, dan 50,000 Rupee (setara Rp10 juta) untuk mereka yang mengalami luka ringan.
Kementerian Perkeretaapian juga telah memerintahkan sebuah penyelidikan atas kecelakaan ini.
Komisaris Keselamatan Perkeretaapian, Lingkaran Tenggara telah diminta untuk menyelidiki kecelakaan ini secepatnya.