“Kami sangat mengapresiasi para peserta LEAD Indonesia 2023 yang sudah berproses hingga hari ini. Pitching day ini merupakan bagian dari pelaksanaan program yang menentukan perkembangan kualitas dari para peserta,” ungkap Syahputrie Rahmadanie, Head of Program BCF saat memberikan pembukaan pada sesi pitching day.
LEAD Indonesia, Melahirkan Local Heroes
Rangkaian kegiatan dalam program LEAD Indonesia, diapresiasi oleh para dewan juri karena dinilai turut menggerakkan potensi lembaga sosial/komunitas lokal yang saat ini menjadi kunci kolaborasi yang harus segera diberdayakan oleh pemerintah daerah.
Lembaga sosial/komunitas lokal merupakan bagian dari akar rumput yang lebih memahami permasalahan yang terjadi di masyarakat. Sehingga, perlu difasilitasi untuk lebih berkembang terutama dari segi implementasi program dan bagaimana memperluas serta mempertahankan dampak positif bagi masyarakat.
“Program LEAD Indonesia ini harus terus ada karena penting sekali untuk terus memberikan dukungan kepada komunitas-komunitas lokal. Jika komunitas bisa berdaya, maka akan lebih maksimal dalam mengindentifikasi permasalahan sosial di masyarakat. BCF harus terus mendukung para komunitas ini agar bisa bersinergi dengan mitra yang lain, termasuk pemerintah,” jelas Senior Multi Sector Partnership Advisor USAID TB STAR Wadah Kemitraan Penanggulangan TB (WKPTB) Kemenko PMK, Ferdiana Yunita.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2018, hingga kini BCF memiliki 105 lembaga sosial yang menjadi fellow melalui program LEAD Indonesia, dengan jangkauan penerima manfaat di 238 kabupaten/kota di Indonesia.
“Melalui program ini kami berharap BCF bisa turut berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030. Turunan dari 4 cluster dalam program LEAD Indonesia, merupakan hal-hal yang harus dicapai untuk memenuhi SDGs 2030,” jelas Anindya Bakrie, Founder & Chairman BCF dalam kesempatan berbeda.
Salah satu peserta turut merasakan manfaat dari keikutsertaannya dalam program ini. Salah satunya Surahmansah, Direktur Jenewa Madani Indonesia dari cluster eliminasi TBC. Ia mengaku sangat beruntung mendapatkan pendampingan mentoring terutama untuk desain program.
“Bersyukur sekali bisa terlibat dalam program pengembangan kapasitas ini. Terlebih kami selama kurang lebih 3 bulan didampingi oleh para mentor hebat yang membantu kami memetakan masalah hingga mendesain program kolaboratif yang memiliki manfaat bersama,” jelasnya saat sesi pitching.