Kepala BNPT Sebut Penembakan di Kantor MUI Bukan Aksi Terorisme

Kepala BNPT Sebut Penembakan di Kantor MUI Bukan Aksi Terorisme (Foto : antvklik-Didiet Cordiaz)

Antv – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel menyebut penembakan yang terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, bukan aksi terorisme.

Menurut Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, pelaku nekat melakukan penembakan karena memiliki gangguan kejiwaan atau kelainan psikosis.

“Itu bukan radikal, itu orang sakit, orang psikopat,” ujarnya,  kepada awak media di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/5/2023).

Lebih lanju Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel menambahkan, aksi penembakan yang dilakukan pelaku bernama Mustopa itu tidak ada kaitannya dengan golongan radikalisme, atau terorisme dan kegiatan ekstrimis lainnya.

"Tidak ada radikal sama sekali tidak ada teroris sama sekali tidak masuk radikal tidak masuk ekstrem. Tidak masuk wilayah jaringan teroris tapi beliau almarhum sakit ada riwayat keturunan genetik. Dianya dalam proses dan sudah berkali-kali melakukan pelanggaran terkait masalah kesehatan itu," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) dihebohkan dengan aksi penembakan oleh seorang pria pada Senin (2/5/2023) siang.

Dua orang petugas sekuriti atau petugas kemanan terluka akibat terkena pecahan pintu kaca yang pecah ditembak pelaku. Sementara pelaku sendiri akhirnya tewas saat dilarikan ke puskesmas.

Pelaku sebelum melakukan penembakan terlihat tiga kali bolak-balik hendak bertemu Ketua MUI. Pelaku juga sempat mengaku sebagai nabi.