Antv – Baru-baru ini dunia maya digegerkan dengan unggahan akun instagram @kepanitiaanalzaytun, yang memberitakan berbagai kegiatan acara di Ma'had Al-Zaytun Indonesia unggahan foto sholat ied pada sabtu (22/4/2023), yang memicu kontroversi.
Pasalnya, jamaah dibuat berjarak, juga ada jamaah perempuan di posisi paling depan di antara laki-laki, dalam unggahan tersebut.
Dalam unggahan disertakan caption atau keterangan bahwa kegiatan perayaan id al fithri di masjid rahmatan lil alamin Al Zaytun-indonesia.
Terlihat dalam foto yang viral di media sosial terlihat khutbah Idul Fitri 1444 Hijriyah disampaikan oleh Prof. Abdussalam Rasyidi/ panji gumilang.
Panji gumilang adalah pendiri ponpes Al Zaytun di kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang didirikan pada 13 agustus 1996.
Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu, KH Satori, mengaku tidak memahami cara peribadatan yang dilaksanakan di Ponpes Al Zaytun Indramayu. Termasuk dalam pelaksanaan sholat Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Mereka sama muslim, tapi ekslusif dan tertutup. Kami ulama di Indramayu tidak memahami alur pemikiran mereka, tidak tahu apa mahzabnya,’’ ujar Satori
Terkait sholat Idul Fitri 1444 H di Ponpes Al Zaytun, Satori mengatakan, secara syariat, semestinya jamaah perempuan tidak boleh di depan barisan jamaah laki-laki. Menurutnya, jamaah perempuan harusnya di belakang jamaah laki-laki.
Selain itu, lanjut Satori, shaf sholat berjamaah juga seharusnya rapat. Pasalnya, saat ini pandemi Covid-19 sudah berakhir sehingga semestinya tidak ada lagi jaga jarak di antara shaf sholat.
Satori pun mengaku tidak bisa mengatakan pihak Al Zaytun benar atau tidak benar, ataupun sesat atau tidak sesat. Pasalnya, hal itu akan menimbulkan perdebatan yang tidak berkesudahan.
‘’Mereka akan mempertanggungjawabkan sendiri di hadapan Tuhannya," tandas Satori.