Dirinya mengaku saat ini pihaknya tengah mengejar dua pelaku lainnya. Sebab dari hasil pemeriksaan, total ada empat pelaku begal.
“Dua pelaku lain perempuan dan laki-laku ini hanya ikut saja,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan kasus ini bermula ketika korban mendarat di Bandara Soekarno-Hatta usai terbang dari Sorong, Papua pada Kamis (6/4/2023). Kemudian, korban yang hendak menuju ke Semarang bertemu kedua pelaku dan ditawari untuk menggunakan layanan jasa travel itu.
Dalam perjalanan, korban diberitahu akan menjemput dua penumpang lainnya. Padahal itu adalah tipu daya pelaku dan dua orang itu adalah komplotannya.
Ketika komplotan itu sudah lengkap, kemudian melanjutkan perjalanan dan sempat berhenti di rest area. Lalu mereka melanjutkan perjalanan dan di tengah jalan korban tertidur karena lelah.
Saat dalam kondisi tidur, korban kemudian diikat menggunakan lakban oleh para pelaku. Korban yang akhirnya terbangun lalu diancam dan dirampok oleh para pelaku.
“Perjalanan menggunakan mobil avanza dalam perjalanan korban disekap kemudian kaki diikat lakban dan diancam menggunakan senjata tajam. Kemudian pelaku meminta nomor pin ATM ada dua ATM kemudian yang bersangkutan juga tas uang di kantong diambil pelaku,” paparnya.