Peristiwa berdarah itu belakangan diketahui dilatarbelakangi masalah ketidakpuasan salah seorang calo Kepala Desa (Cakades) di Desa Bator, Kecamatan Klampis, Bangkalan, yang diduga tak lolos verifikasi tahapan pilkades.
Rasa kecewa akibat tidak lolos verifikasi tahapan pilkades, kemudian melebar menjadi konflik berdarah antar pendukung calon.
Baca Juga :