"Sebenarnya tadi kalau lihat pantauan kami memang agak sedikit masih enggak ada persoalan, tetapi ketika permintaan tinggi dan suplier rendah akhirnya harga naik, kan gitu kan, yang penting adalah ketika konsumsi tinggi ini harus dipastikan bahwa pemerintah harus hadir dalam hal ini kami BPKN," sambungnya.
Mubarok berpesan pada masyakarat agar tidak berperilaku panik buying ketika menjelang Idul Fitri nanti.
Sebab, jika hal itu terjadi maka harga kebutuhan pokok bisa naik dua kali lipat karena ada oknum yang memanfaatkan situasi tersebut.
"Bagaimana perilaku panik buying ini terhadap para konsumen kita, karena biasanya menjelang idul Fitri dan kemudian perilaku itu menjadi naik dua kali lipat, tidak seimbang sehingga bagaimana kemudian harga-harga itu naik," jelasnya.
Dengan kondisi persoalan di lapangan ini nantinya pihak Badan Perlindungan Konsumen Nasional RI akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar bisa mengendalikan harga serta persediaan kebutuhan pangan di pasaran.
"Saya kira itu yang menjadi kata kunci penting, yang pertama pemerintah harus hadir, jangan sampai kemudian konsumen dan tentu pelaku usaha dalam hal ini toko-toko jangan memanfaatkan situasi aji mumpung. Sebenarnya enggak naik, tapi mereka memainkan," ungkapnya.
Seorang pedagang Sudarto, mengungkapkan kelangkaan minyak goreng Minyakita sudah terjadi sebulan kebelakang. Padahal minyak tersebut sangat membantu dan diminati banyak masyarakat.