“Itu yang kita khawatirkan karena FIFA menganggap bahwa kita sudah berikan jaminan dengan government guarantee yang ditanda tangani pemerintah, baik pusat dan daerah, kalau kita sanggup menjadi tuan rumah dan baik dalam menyelenggarakan Piala Dunia U-20, tapi ternyata tidak bisa dan kita dianggap tidak mampu,” tuturnya.
Zainudin Amali sadar kejadian ini membuat Hokky Caraka dan kawan-kawan kecewa. Sebab, impian mereka bermain di Piala Dunia U-20 harus terkubur. Zainudin pun meminta Timnas Indonesia U-20 untuk untuk bersabar sembari menunggu kejelasan yang ada.
“Mimpi seorang sepak bola adalah bisa bermain di piala dunia. sekarang, kita belum tahu nasib selanjutnya. apakah jika dipindah kita masih bisa jadi peserta dari 24 itu atau tidak, kita belum tahu,” ungkap Amali.
Piala Dunia U-20 2023 tetap akan berlangsung pada 20 Mei sampai 11 Juni mendatang. Hanya saja saat ini FIFA masih belum menunjuk tuan rumah pengganti Indonesia.
Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia memang terancam seiring dengan pembatalan drawing yang seharusnya digelar di Bali pada 31 Maret. Hal itu urung terjadi disinyalir lantaran adanya penolakan keikutsertaan Timnas Israel U-20.