Antv –Puluhan warga yang beraktivitas di Sungai Tumbu, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar), beberapa tahun terakhir menjadi korban keganasan buaya.
Untuk mengantisipasi timbulnya banyak korban, Badan Pengadalian Bencana Daerah (BPBD) Mateng, memasang papan peringatan di sekitar sungai tersebut.
Koordinator Pusdatin BPBD Mateng, Reski Ilhamsyah mengatakan, pemasangan 10 titik papan bicara “awas buaya” berada di 9 desa yang dianggap rawan buaya saat beraktivitas di sungai.
"Penentuan titik rawan buaya tersebut berdasarkan hasil pemantauan petugas BPBD di lapangan. Dari hasil pemantauan ada 9 desa, dengan 10 titik rawan jika beraktivitas di sungai tersebut," kata Reski Ilhamsyah via sambungan telepon, Senin (20/3/2023).
Menurut Reski, korban meninggal dunia, akibat diterkam buaya pada tahun 2020 ada sekitar 2 orang. Untuk tahun 2021 ada 2 orang, 1 korban meninggal dunia 1 lainnya mengalami luka. Sedangkan tahun 2023 ini, korban juga sebanyak 2 orang, 1 meninggal dunia dan 1 korban lainnya luka.
Oleh karena itu lanjut Reski, BPBD Mateng akhirnya berinisiatif untuk memasang papan bicara di lokasi yang dianggap rawan akibat adanya binatang buas yang mengancam warga saat beraktifitas di sungai.
Adapun titik pemasangan papan bicara tersebut yakni, Desa Benggaulu 1 titik, Desa Kayu Callla 1 titik, Desa Lara 1 titik, Desa Kambunong 1 titik, Desa Karossa 1 titik, Desa Tumbu 1 titik, Desa Tobadak 2 titik, Desa Babana 1 titik denfan Desa Polocamba 1 titik.