Di Amerika Serikat, lanjut Saiful, yang dimaksud dengan polarisasi adalah keterbelahan elite yang berpengaruh pada keterbelahan massa secara lebih luas. Dalam tradisi politik Amerika, terdapat konsep ideologi kiri dan kanan.
Karena itu, polarisasi tersebut bisa diartikan sebagai terbelahnya masyarakat oleh ideologi kiri dan kanan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa keterbelahan terjadi ketika sebagian besar masyarakat berada di kutub kanan atau kiri tersebut.
Polarisasi terjadi jika yang kanan dan yang kiri membesar, sehingga tercipta ruang kosong di tengah.
“Normalnya justru yang banyak berada di tengah. Sementara yang ekstrem (kiri dan kanan) normalnya adalah sedikit. Yang besar seharusnya yang moderat atau yang ada di tengah. Ini disebut depolarisasi atau polarisasi tidak terjadi,” tandas Saiful.