Hal ini karena pengemudi dua kapal tersebut sempat memotong tali jangkar, sementara Fahrurozi tidak.
"Akhirnya kapal saya terseret jauh dan tenggelam," katanya.
Insiden tersebut menyebabkan Fahrurozi menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah. Selain kapal, perlengkapan melautnya juga ikut tenggelam.
Padahal, menurut dia, saat ini para nelayan dihantui cuaca buruk yang menyebabkan mereka jarang memperoleh hasil tangkapan laut.
"Karena itu, kami memancing cumi tengah malam," beber Fahrurozi.
Biasanya, menurut Fahrurozi, gugusan laut merupakan jalur aman bagi nelayan-nelayan kecil untuk mencari ikan. Hal itu karena lokasi tersebut semestinya tidak dilalui kapal besar.
"Maka dari itu saya heran kenapa kapal tongkang bisa melintas di sana," tandas Fahrurozi.