Antv – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) memastikan penyaluran beras akan dilakukan sepanjang tahun untuk mendukung Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso meminta kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan beras murah di pasaran.
"Masih harga beras tinggi dan kita terus turun ke lapangan, maka yakinlah harga beras turun dan masyarakat terjamin kebutuhan beras itu ada," kata Budi dalam keterangannya, Kamis (16/3/2023).
Lebih lanjut Budi mengatakan, saat ini Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk SPHP mencapai 300.000 ton. Di mana, 270.000 ton di antaranya merupakan beras impor yang dilakukan pada akhir Desember 2022 dengan total alokasi pengadaan sebanyak 500.000 ton.
"Itu artinya sebanyak 230.000 ton beras impor tersebut telah di gelontorkan Bulog sepanjang awal tahun 2023. Dipastikan terus berjalan hingga kini," ucap pria yang akrab disapa Buwas itu.
Menurutnya, saat ini penyerapan beras dari petani lokal pada hasil panen raya juga dilakukan.
"Saat ini cadangan beras pemerintah 300.000 ton tapi kan kita lagi masa panen raya nih begitu kita ambil langsung," ujarnya.
"Pasti kita ambil, kemudian kita gunakan. Begitu terus polanya," ucapnya.
Diketahui, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Perum Bulog untuk mencukupi kebutuhan CBP tahun 2023 dengan alokasi mencapai 2,4 juta ton.
Sesuai rencana penyerapan dilakukan dengan mekanisme sebanyak 1,6 juta ton diserap pada panen periode saat ini dan sisanya pada panen berikutnya.
Data terbaru menyebutkan, penyerapan Bulog di panen awal tahun ini baru sebesar 38.000 ton.
Sedangkan, panen raya di perkirakan akan terus berlangsung dengan puncaknya di bulan April 2023.