"Relokasi (warga) itu urusan lain, yang kita fokus kemarin waktu saya pimpin rapat itu apakah relokasi penduduk atau memindah depo. Nah, kemudian salah satu pilihan yang paling reasonable adalah memindah depo," ucap Muhadjir.
Ia menuturkan, tangki bahan bakar minyak (TBBM) akan ditempatkan di lokasi yang betul-betul memperhitungkan resiko. Sehingga kecil kemungkinan berpengaruh terhadap perubahan demografis maupun mobilitas penduduk.
"Sehingga (kemungkinan) dalam jangka waktu yang panjang tidak perlu lagi timbul masalah seperti sekarang ini," ujarnya.
Berbeda dengan Muhadjir Effendy, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan justru mengatakan bahwa yang harus direlokasi adalah warga. Terutama warga yang menempati zona aman di sekitar Depo Plumpang, Jakarta Utara.
"Jangan dibalik ya, jangan di balik, Plumpang itu sudah dibuat di sana, ada daerah kosong atau buffer zone agar tidak ada kejadian (kebakaran). Jangan ini yang disuruh pindah, orang yang tidak berhak di situ yang harus disuruh pindah," kata Luhut usai meluncurkan aplikasi e-pipakabel di markas Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal), Jakarta, Senin (6/3/2023) lalu.