Antv – Petani di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah memanen dini tanaman cabai mereka menyusul hujan abu vulkanik dampak erupsi Gunung Merapi. Panen dini dilakukan untuk menghindari agar cabai tidak membusuk.
Para petani mulai beraktivitas di ladang mereka sejak Minggu pagi (12/3/2023),hingga siang hari.
Beberapa petani ada yang menyiram tanaman cabai dengan air untuk menghilangkan dari abu yang menempel.
Sedangkan petani lainnya memilih langsung memanen cabai yang sudah memerah. Cabai yang telah dipanen kemudian dicuci dengan air bersih.
Menurut salah satu petani, Sugiyem (55), warga Dusun Karang, Desa Tlogolele, mengatakan, tanaman cabai jenis keriting seluas satu petak atau sekitar 3.000 meter persegi miliknya, diselimuti abu vulkanik erupsi Gunung Merapi. Ia pun memilih untuk memanen dini cabai yang sudah merah.
"Kena abu ini. Saya panen dulu karena kalau tidak segera dipanen bisa membusuk. Hasil panen menurun ini, kalau kondisi normal tidak ada hujan abu bisa hasil 78 kilogram per petak. Hari ini mungkin tak sampai karena ada yang rusak kena abu. Untuk harga masih normal Rp 25.000 per kilogram," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Lianingsih dan Wiyanti, petani lainnya. Mereka memilih memanen dini tanaman cabai karena takut gagal panen akibat hujan abu vulkanik Gunung Merapi.