Dampak merebaknya leptospirosis membuat perputaran uang di masyarakat, terutama lapak kuliner menjadi terpuruk.
“Ada beberapa lapak kuliner yang biasa digunakan jualan oleh ibu-ibu sudah tidak beroperasi lagi. Kios-kios kecil lain juga sama. Saya tidak ada pendapatan lagi, karena saya biasa menitipkan jajanan hasil olahan sendiri, sekarang pada tutup. Pembeli pada takut terpapar bakteri,” katanya.
Persoalan ekonomi masyarakat merupakan masalah serius sehingga harus segera direpson oleh Pemerintah Daerah.
Warga meminta Dinas Kesehatan bertanggungjawab agar sebaran bakteri leptospira tidak meluas. Dengan demikian ekonomi warga yang sekian waktu ini lumpuh bisa dipulihkan lagi.
Sementara itu, dalam pencegahan dan penanganan leptospirosis, Dinkes di harapkan mengedepankan semangat kolaborasi dengan melibatkan masyarakat, Pemerintah Desa, Forkompincam, dan berbagai OPD yang ada. Apalagi saat ini sudah berdampak terhadap perekonomian.
Perlu diketahui bahwa, Data kasus Leptospirosis diwilayah Kecamatan Nawangan meningkat.Desa Gondang suspek10 orang, positif 4, meninggal dunia 2 orang.
Desa Mujing suspek 39 orang, positif 19 orang, meninggal dunia 1 orang. Desa Sempu suspek 9, positif 2.