Antv – Pasukan Otoritas Keamanan Palestina kini sedang gencar mencegah sebuah kelompok militan bersenjata baru beroperasi di wilayah Tulkarm, di bagian utara kota Tepi Barat.
Hal itu disampaikan oleh seorang petugas senior di otorita Keamanan Palestina kepada Jpost.com pada hari Senin (6/3/2023). Kelompok militan baru itu teridentifikasi bernama Respon Cepat-Batalyon Tulkarm, yang terdeteksi tampil ke publik untuk pertama kali sekitar dua pekan yang lalu, pasca insiden penyergapan militer Israel di Nablus, kota markas kelompok Sarang Singa (Lions Den/Lions of Nablus)
Embrio faksi bersenjata baru itu memiliki ciri menyerupai kelompok militan di Nablus dan Jenin yang beroperasi dengan nama Batalyon Nablus, Batalyon Balata dan Batalyon Jenin. Balata merupakan kamp pengungsi Palestina terbesar di wilayah Tepi Barat, yang berlokasi di gerbang selatan kota Nablus.
Ketiga grup di Nablus, Kamp Pengungsi Palestina Balata dan Jenin terdiri dari ratusan anggota bersenjata, yang mayoritas terafiliasi dengan faksi politik Palestina Fatah, Kelompok Jihad Islami Palestina dan Hamas.
Sementara pembentukan faksi baru di Tulkarm itu, menurut penduduk lokal, terinspirasi oleh kisah tokoh faksi Fatah Raed Al-Karmi yang dibunuh oleh tentara Israel tahun 2002 silam, yang dijuluki si "Pemberi Respon Cepat" karena kecepatannya dalam melakukan serangan balasan atas kematian koleganya oleh tentara Israel.
Karmi dituding terlibat dalam serangkaian serangan teror yang telah menewaskan 10 warga Israel pada era Intifada kedua. Ia juga diklaim bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan 2 warga Israel yang menyusup ke kota Tulkarm beberapa saat setelah tentara Israel membunuh Thabet Thabet, seorang pemimpin Fatah di Tulkarm.
Kebangkitan kelompok bersenjata di Tulkarm telah menimbulkan kekuatiran bagi penduduk serta otoritas Palestina di Ramallah walau saat ini, baru hanya terlihat segelintir pemuda bersenjata saja yang tampil ke publik yang mengaku anggota Respon Cepat-Batalyon Tulkarm.