Kematian Elan Ganeles pun memicu kemarahan ratusan pemukim Yahudi yang membalas kematian Elan Ganeles dengan menyerang permukiman warga Palestina di Huwara serta beberapa desa sekitar Nablus, Tepi Barat.
Akibat kerusuhan itu, seorang warga Palestina tewas, ratusan orang terluka serta puluhan rumah dan mobil dibakar massa. Peristiwa digambarkan sebagai Pogrom oleh warga Palestina.
Sebelum peristiwa penembakan Elan Ganeles, Aksi militer Israel juga sempat melipatgandakan jumlah pasukan serta pos pemeriksaan di seluruh wilayah Tepi Barat ketika dua warga Israel, Kakak Beradik, tewas ditembak pada hari Minggu, 26 Februari 2023.
Rantai aksi baku balas yang tidak pernah berakhir, sebab peristiwa kematian kakak beradik itu pula disinyalir merupakan aksi balasan warga Palestina terhadap aksi militer Israel yang melakukan penyergapan di kota Nablus terhadap dua militan Palestina yang kemudian menimbulkan kerusuhan sehingga menewaskan 11 warga Palestina.
Dan terkini, setelah kota Yerikho diblokade ketat sejak Senin 27 Februari 2023 yang lalu, Pihak militer Israel melakukan pengepungan dan penyergapan rumah terduga pelaku di Kamp Pengungsi Palestina Aqabet Jaber menggunakan sedikitnya 20 mobil lapis baja pada Rabu 2 Maret 2023, sehingga melumpuhkan Mahmoud Jamal Hassan Hamdan yang kemudian meninggal dunia serta menangkap empat orang warga lainnya.
Pasca penyergapan, Tim medis Palestina sempat berusaha memberi pertolongan pertama pada Mahmoud Jamal Hassan Hamdan di lokasi penyergapan serta telah didokumentasikan. Namun, usaha mereka gagal.
Ketika akhirnya nyawa Mahmoud tidak tertolong, tentara Israel tetap mengambil dan menahan jenazah Mahmoud untuk kepentingan penyelidikan selanjutnya.