Leptospirosis Mengganas, Ratusan Warga di Pacitan Terinfeksi. 6 Meninggal Dunia

Leptospirosis Mengganas, Ratusan Warga di Pacitan Terinfeksi (Foto : Antvklik | Agus Wibowo/Pacitan)

Antv –Penyakit leptospirosis kian mengganas di Kabupaten Pacitan. Ratusan warga di 3 kecamatan, terjangkit bakteri leptospira. Enam orang dinyatakan meninggal dunia.

Setelah menjangkiti ratusan warga di Kecamatan Nawangan, kini bakteri leptospira merebak di Kecamatan Ngadirojo dan Sudimoro. 

Tercatat, dari Kecamatan Ngadirojo dan Sudimoro, sedikitnya ada 3 orang warganya menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit dr Darsono Kota Pacitan, setelah dinyatakan terjangkit bakteri leptospira.

dr. Rini Endrawati, Kepala Puskesmas Ngadirojo menuturkan ada beberapa orang yang diduga terjangkit penyakit leptospirosis. Namun dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas, data per Februari 2023, mencatat hanya 15 orang yang dinyatakan positif.

Sementara puluhan orang warga lainnya, kata dr. Rini, tidak terbukti terinfeksi penyakit yang disebabkan air kencing tikus tersebut.

Lebih lanjut, dr. rini merinci, dari awal hingga pekan terakhir bulan Februari kemarin, sebanyak 15 orang terjangkit leptospirosis. 10 kasus dari Puskesmas Ngadirojo. Sedangkan 5 Kasus dari Kecamatan Sudimoro. 3 kasus di antaranya dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya memburuk.

"Ada 3 orang kemarin (28/02/2023) yang di rujuk ke RSUD Darsono Pacitan untuk lebih intensif mendapatkan perawatan medis. Ketiga pasien tersebut bukan berasal dari wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo, melainkan berasal dari desa Wonokarto, Kecamatan Sudimoro,' kata dr. Rini kepada wartawan, Rabu (01/03/2023).

dr. Rini menambahkan, kematian karena leptospirosis, biasanya disertai penyakit bawaan yang membahayakan, seperti ginjal dan diabetes.

Untuk itu, kata Rini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, karena leptospirosis ini merupakan penyakit endemis di Pacitan setelah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Begitu juga dengan varian jenis bakteri yang merebak saat ini, bukan bakteri biasa. Varian bakteri ini sangat berbeda dengan DBD yang ditularkan oleh nyamuk.

Menurut dr. Rini, penyebab leptospirosis adalah bakteri leptospira yang ditularkan ke manusia melalui binatang, utamanya rhodent (binatang pengerat).

Paling sering adalah tikus. Leptospira dari cairan tubuh tikus masuk ke manusia lewat luka terbuka.

Jenis varian bakteri yang saat ini terus meluas yakni varian pada level ganas atau tinggi resiko kematian.

 

Leptospirosis Mengganas, Ratusan Warga di Pacitan Terinfeksi. (Foto: Antvklik | Agus Wibowo/Pacitan)

 

Sementara, Kepala Bidang Pengendalian dan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Pacitan, dr. Nufarida menambahkan, bahwa potensi penyakit leptospirosis bisa timbul dari kondisi lingkungan yang tidak bersih.

Sebab dengan kondisi lingkungan atau rumah yang kotor sangat mungkin menjadi tempat bersarangnya hewan seperti tikus. Bahkan, hewan nyamuk yang membawa penyakit Demam Berdarah Dengue.

dr. Nufarida mengimbau, agar masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dengan Mencuci tangan, kaki sebelum dan sesudah beraktivitas.

Utamanya, aktivitas yang berdekatan dengan sarang-sarang tikus, seperti sawah, sungai, kandang, atau kebun yang bisa dijadikan sarang tikus berkembang biak.

"Rutin membersihkan lingkungan dengan memakai alat pelindung diri seperti sepatu bot dan sarung tangan, utamanya saat musim hujan yg berpotensi banjir atau air tergenang," Imbuhnya.

Sedangkan, Dinas Kesehatan Pacitan bersama sejumlah dokter dan ahli medis masih melaksanakan evaluasi untuk penanganan, agar bakteri varian jenis ini tidak meluas dan menjangkiti warga hingga menimbulkan korban jiwa.