Antv –Jalur utama penghubung Sumbawa Besar dengan Kecamatan Lunyuk, mengalami ambles dan beberapa titik rawan longsor.
Dari 400 kilometer jalan lintas kabupaten ini, sebanyak 10 titik mengalami kerusakan dan sebagian terjadi longsor.
"Untuk penanganan di Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi (BPJP) Sumbawa ada sekitar 400 kilometer di dua wilayah yakni Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat atau KSB," kata Kasi Pemeliharaan BPJP Wilayah Sumbawa dan PPK Jalan Provinsi, Mustafa, ST MT, Rabu (01/03/2023).
Ada beberapa titik jalan provinsi yang rusak baik akibat longsor, jalan ambles, jalan berlubang, sedimentasi yang menyebabkan genangan air dan endapan lumpur dan batu di badan jalan.
Terutama ruas jalan lintas Sumbawa Lunyuk Kilometer 72 yang merupakan lokasi terparah.
"Untuk longsoran ada di beberapa titik, pertama di ruas Simpang Negara Lunyuk. Ada sekitar 4 titik dan yang terparah berada di kilometer (KM) 72 yang sekarang akan kita tangani sementara agar jalan tetap bisa dilewati dengan aman," katanya.
Kondisi lapangan di KM 69 sampai kilometer 72 Lunyuk, memang ada keretakan dari dasar tanah, kondisinya memang tidak bisa ditangani secara biasa dan harus ditangani secara khusus karena di lokasi ini tanahnya itu bergerak.
"Setelah dites oleh balai pengujian di bawah jalan itu ada arus air, makanya ada keretakan, tanahnya turun atau ambles karena ada jurang dengan kedalaman 60 meter, sehingga terlihat seperti patah. Seperti apapun kita tangani sekarang tetap seperti itu, jadi harus ditangani khusus," Mustafa menjelaskan.
Mustafa menambahkan, lokasi kedua jalan provinsi yang mengalami kerusakan yakni di Simpang Negara Moyo Ulu Air. Ada dua titik kerusakan akibat musim hujan.
"Di lokasi ini sudah kita tangani, pertama kita tutup dengan agregat kelas A. kami sudah komunikasi dengan perusahaan jagung, mereka ada kontribusi membantu kita. Karena dari sisi anggaran kita sangat minim terbatas. Kita minta dibantu, Alhamdulillah perusahaan jagung di sekitar Moyo, sudah membantu untuk penutupan lubang lubang," jelas Mustafa.
Kemudian, ada satu titik jalan rusak di Desa Batu Bangka menuju Dusun Prajak, sepanjang 350 meter.
"Itu akibat erosi saat musim hujan ini. Kemarin ada kunjungan Komisi IV DPRD Provinsi NTB. Sudah dicek dan mudah-mudahan tahun ini bisa dimasukan dana khusus senilai Rp 4 miliar. Karena itu cukup memperhatinkan akibat sedimentasi di atas badan jalan dengan ketinggian sekitar 60 centimeter," kata Mustafa yang juga selaku PPK Pemeliharan.
Kemudian jalan provinsi di wilayah Plampang Labangka, Sekokat Sebawi terdapat genangan air apabila turun hujan.
Terakhir, longsor di Kabupaten Sumbawa Barat, di wilayah Sejorong Tatar sebanyak dua titik.
"Kita sudah masukan usulan ke Dinas PUPR dan kami sudah membangun komunikasi dengan BPBD kabupaten dan provinsi. Mudah-mudahan tahun ini bisa tertangani semua supaya jalan ini tidak menghambat pengguna jalan sehingga perekonomian warga bisa lancar," kata Mustafa.
Mustafa mengimbau agar warga waspada, apalagi saat ini sedang musim hujan. Saat ini kami sudah mulai melakukan perbaikan di semua titik.