Awas, Leptospirosis yang Merebak di Pacitan, Jenis Varian dengan Tingkat Kematian Penderita Tinggi

Kenali Bahaya Leptospirosis dan Pencegahannya (Foto : Kemenkes RI)

Bahaya dari bakteri Leptospira yang sewaktu-waktu dapat keluar bersama urine sehingga mengontaminasi air dan tanah.

Karena, kata Joko, di air dan tanah, bakteri tersebut dapat bertahan selama beberapa bulan atau tahun.

Penderita Leptopirosis mengalami kondisi berat ketika seseorang terindikasi muncul batuk, sesak, tidak keluar urine, timbul perdarahan.

"Jika tidak segera tertangani medis dengan tepat, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan organ (ginjal, otot jantung,, sistem saraf) bahkan mengancam nyawa," papar Joko.

Joko menambahkan, masyarakat agar perlu waspada, bahwa, saat ini varian bakteri yang tengah merebak di Pacitan,  terbanyak adalah varian jenis bakteri Leptospira icterohemorrhagiae.

Bakteri jenis tersebut ketika sudah masuk dalam saluran organ dalam manusia seperti ginjal dan jantung,paru paru atau organ dalam lainnya pada fase 2 pekan, tingkatan ancaman kematian terhadap penderita sangat tinggi sebesar mencapai 40 persen.