Antv – Defanu Danendra (7), bocah malang yang tewas dianiaya oleh Ibu kandungnya sendiri, diduga sudah sering dianiaya oleh Ibu kandungnya bersama sang pacar, saat hendak pergi keluar rumah.
Sebelumnya, korban yang merupakan warga Kelurahan Pasar Atas Bangko, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi dianiaya ibu kandungnya hanya karena tidak mau menuruti perintah pelaku untuk mengambil air.
Sehingga, akibat dari penganiayaan yang dilakukan oleh Ibu kandungnya sendiri bersama sang pacarnya, akhirnya korban tewas setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kolonel Abundjani Bangko, Merangin, Jambi pada Jumat (24/02/23) kemarin.
Dari peristiwa tersebut, warga sekitar mengaku heran atas perbuatan yang dilakukan pelaku yang tega menganiaya anak kandungnya sendiri hingga tewas.
Ketua RT setempat mengaku, pelaku yang kesehariannya sebagai pedagang itu, sangat tertutup dan jarang berkomunikasi dengan warga sekitar, sehingga apa yang terjadi di dalam rumah tangganya tidak diketahui oleh warga sekitar.
"Pelaku orangnya sangat tertutup dan jarang berkomunikasi dengan warga sekitar, sehingga kami tidak mengetahui apa kejadian itu," ujar Sugito, Ketua RT setempat, Senin (27/02/23).
Ia mengatakan, perbuatan yang dilakukan pelaku sangatlah kejam sehingga membuat nyawa yang merupakan darah dagingnya sendiri tewas setelah dianiaya karena alasan sepele.
"Sangatlah kejam, jika alasannya cuma itu yang membuat dia tega menganiaya anaknya tewas," katanya.
Ia pun merasa heran, setelah mendengar keterangan dari warga sekitar yang melihat korban sebelum tewas, terlihat murung, dan serasa tertekan saat melihat korban keluar rumah untuk memberi ayamnya makan.
Bahkan, warga mengaku sering menyaksikan jika korban sering dikurung di dalam rumah oleh ibu kandungnya, saat ibu kandungnya pergi bekerja atau pergi bersama sang kekasih ibu kandungnya pergi keluar.
"Sebelumnya, kami melihat wajah korban yang layu tidak periang, karena sering dikurung dari pagi sampai sore ketika Ibunya keluar," katanya lagi.
Mirisnya lagi, korban yang merupakan anak kandungnya pelaku, sebelum dilakukan penganiayaan dan dinyatakan tewas, seperti mengalami kaki yang sakit.
"Kemarin, sebelum korban dinyatakan meninggal, kami lihat korban seperti orang pincang, mungkin sudah disiksa di bagian kaki sehingga kesakitan. Tapi dia tidak berani mengadu ke tetangga sekitar," terangnya.
Ia menduga, dari kasus penganiayaan tersebut, adanya keterlibatan sang pacar ibu kandung korban yang ikut menganiaya korban hingga tewas. Karena, pacar ibu korban tidak diketahui keberadaannya setelah ibu korban ditahan polisi, dan segera membawa pergi kakak korban yang wanita ikut bersamanya.
"Saya rasa, pacar pelaku juga melakukan penganiayaan. Karena saat ini dia pergi membawa kakak korban yang wanita berumur 10 tahun pergi bersamanya," tambahnya.
Warga meminta, agar polisi segera mengusut kasus penganiyaan terhadap anak yang diduga dilakukan oleh ibu kandungnya itu, dan segera menangkap pacar pelaku yang saat ini melarikan diri.
"Kami warga sekitar meminta agar polisi segera mengusut kasus ini, dan menangkap pacar pelaku yang diduga terlibat karena dia melarikan diri," harapnya.