Antv – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kedekatan hubungan Rusia-Cina mengalami terobosan pada tingkatan tertinggi.
Kehangatan hubungan antara Rusia dan Cina kembali ditampilkan di Kremlin ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menerima kunjungan kehormatan delegasi pejabat tinggi Tiongkok yang dipimpin Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada Rabu 22 Februari 2023.
Seperti dilansir dari Aljazeera, Presiden Putin pun memberikan konfirmasi untuk pertemuan puncak dengan Presiden Xi Jinping yang dijadwalkan akan berlangsung dalam waktu dekat.
Kunjungan Wang Yi di Kremlin ini merupakan kunjungan terakhir utusan diplomat senior Tiongkok dalam tur diplomasi di benua Eropa, tepat menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia di Ukraina yang telah menewaskan ribuan jiwa, menyebabkan jutaan orang kehilangan rumah, serta kota-kota strategis Ukraina porak poranda.
Seperti diketahui, Perang Rusia - Ukraina telah mengorbankan hubungan antara Rusia dengan negara Barat yang berada di belakang Ukraina serta menjatuhkan sanksi atas Rusia. Hal tersebut juga berdampak pada hubungan antara Cina dan Amerika Serikat yang beberapa kali mengalami ketegangan. Terkait masalah ini, Putin turut angkat bicara.
Perang Rusia - Ukrania pertama kali meletup pada 24 Februari 2022 dan kini tercatat menjadi perang terbesar di Eropa sejak perang dunia kedua.
"Dalam konteks ini, Kerja sama antara Republik Rakyat Tiongkok dan Federasi Rusia pada kancah global adalah sangat penting untuk menjaga stabilitas internasional," pungkas Putin.
"Hubungan antara kedua negara telah mencapai tingkatan baru," tambahnya
Hingga kini, Pihak Beijing tidak pernah mengutuk perbuatan Moskow menginvasi Ukraina, yang disebut sebagai operasi militer khusus, yang dilaporkan Aljazeera terjadi tidak lama setelah Putin bertemu dengan Xi Jinping di Cina, mereka menyepakati untuk bekerja sama "tanpa batas"
Terkait kedekatan Rusia-Cina, Amerika Serikat dan NATO menyampaikan kecemasan mereka bahwa Cina akan memasok senjata untuk mendukung perang Rusia, walau Beijing telah membantah tuduhan tersebut.
Sebagaimana dijelaskan oleh Wang Yi, Pihak Moskow maupun Beijing mendukung suatu hubungan internasional yang demokratis dan multipolar dalam konteks kesamaan tujuan untuk menyeimbangi dominasi Amerika Serikat dalam urusan global.