Rafie melakukan ibadah umroh usai mengikuti konferensi di Riyadh. Bahkan, Rafie tidak sendiri. Ia mengajak juga keluarganya, yakni istri dan anaknya.
"Kemudian setelah itu umroh bersama keluarga, istri dan anaknya. Dari informasi lisan yang kami dengar dan dibetulkan oleh pihak keluarga," ungkap Rektor.
Setelah selesai ibadah umroh, lanjut Fathul, istri dan anaknya Rafie pulang ke Indonesia. Namun Rafie melanjutkan kegiatan akademis ke negara Norwegia.
Di sana, Rafie melakukan aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN). Fathul Wahid juga ikut serta dalam kegiatan tersebut bersama sejumlah orang dari tim UII.
"Ketika istri anak pulang, Mas Rafie melanjutkan perjalanan ke Norwegia ketemu dengan saya di bandara Istanbul tanggal 4 atau 5 Februari saya agak lupa. Terus kemudian kami lakukan aktivitas bersama di sana, kerja tiap hari penuh menjalankan misi kami," beber Rektor.
Fathul Wahid menambahkan, selama bersama di Norwegia dirinya tidak melihat gelagat aneh dari Rafie. Bahkan karena saking akrabnya, mereka bisa saling ejek dan tertawa bersama.
"Tidak ada sama sekali (gelagat aneh). Saya tertawa ejek-ejekan biasa malah, saking akrabnya kan. Jadi ini betul-betul kasus khusus di luar dugaan sehingga perlu waktu untuk mencari informasi lebih jelas lagi," ujarnya.