Masjid Raya Al-Bakrie Bandar Lampung Memiliki Filosofi Islam dan Kebudayaan Lampung

Masjid Raya Al-Bakrie Memiliki Filosofi Islam dan Kebudayaan Lampung (Foto : antvklik-Pujiansyah)

Lalu, filosofi local wisdom Lampung merupakan pandangan hidup atau adat yang diterapkan oleh masyarakat Lampung dalam kehidupan sehari-hari. Pola budaya Lampung seperti kain tapis, bangunan ikonik, dan artefak juga diimplementasikan pada elemen arsitektural Interior pada Masjid.  

Desain Masjid Tampak dari Atas. (Foto: antvklik-Pujiansyah)

Bangunan Masjid Raya Al-Bakrie akan berwarna putih, bersih, modern dan elegan dengan pusat bangunan kubah utama dan minaret sebagai objek tengaran. Pada Masjid Raya Al-Bakrie terdapat plaza yang dapat digunakan untuk keperluan perluasan area sholat yang dibuat menggunakan garis-garis shaf yang jelas sehingga membantu pengarahan ke kiblat.

Ruang bersama yang ada di area Masjid Raya Al-Bakrie dapat digunakan untuk berbagai aktivitas keagamaan, diskusi, bersosialisasi, dan bermain untuk anak-anak. Area utama shalat pada Masjid dibuat luas-tinggi serta terdapat kubah sebagai aksen dalam ruangan. Agar tidak mengganggu kemegahan pada ruangan utama shalat, lantai mezzanine dibentuk pada luar area sholat.

Desain mihrab dibuat menarik dan menonjol dengan orientasi mengarah kiblat dan dinding depan bagian kanan kiri dapat digunakan sebagai layar proyektor untuk kebutuhan presentasi atau khutbah. Tata cahaya yang spesial juga tidak tertinggal untuk menambah kesan indah pada bangunan di malam hari.

Abu Rizal Bakrie mengatakan, ia berharap Masjid Al Bakrie yang merupakan masjid raya di Kota Bandar Lampung bisa jadi kebanggaan masyarakat Lampung.

"Masjid yang akan dibangun ini adalah aset kita bersama, milik kita bersama maka mari kita sukseskan niat ini. Insyaallah kurang dari 2 tahun pembangunan masjid raya ini bisa selesai," kata Abu Rizal Bakrie, Senin (20/2/2023).