Antv –Tim Kemanusiaan Indonesia yang terdiri dari BNPB dan emergency medical team (EMT) melakukan persiapan untuk pengaktifan pelayanan medis kepada warga terdampak gempa M7,8 Turki pada Selasa (14/2/2023). Tim didampingi Dubes RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal.
EMT yang seluruhnya terdiri dari 119 personel gabungan melakukan survei lokasi dan unloading perlengkapan dan peralatan di Hassa, Provinsi Hatay. Selanjutnya para personel mendirikan tenda rumah sakit lapangan di wilayah itu.
Pendirian fasilitas medis ini membutuhkan suplai air dan listrik. Sebelum melihat di lapangan, tim bergerak menuju AFAD atau badan penanggulangan bencana Turki untuk mendapatkan rekomendasi.
“Dari AFAD dan pemerintah daerah setempat, pemilihan lokasi ini merupakan rekomendasi dari mereka,” ujar Ketua Tim Kemanusiaan Indonesia Bambang Surya Putra.
Pembagian personel telah dilakukan sesuai dengan keahlian personel EMT. Rumah sakit lapangan juga didukung dengan pelayanan bergerak untuk menjangkau warga yang sakit.
Kualifikasi EMT tipe 2 di bawah Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini didukung oleh dokter spesialis, dokter umum, perawat, apoteker hingga petugas dapur umum. EMT ditunjang juga dengan peralatan, perlengkapan dan obat-obatan.
“EMT ini didukung para personel dari berbagai organisasi atau institusi seperti Puskris Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, PAEI, PMI, MDMC, Dompet Dhuafa,” ujar Bambang yang juga Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Kemanusiaan Indonesia.