Pemerintah Indonesia Kembali Kirim 119 Tim Medis Darurat ke Turki

Pemerintah Indonesia Kembali Kirim 119 Tim Medis Darurat Ke Turki (Foto : Kemenkes RI)

Antv – Pemerintah Indonesia melalui BNPB (Badan Penanggulangan Nasional Bencana) kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan menuju Turki untuk mempercepat pemulihan, pasca gempa 7,8 magnitudo terjadi pada Senin (6/2/2023).

Bantuan kemanusiaan tahap kedua ini terdiri dari tim medis darurat atau Emergency Medical Team (EMT) atau dan tim pendukung.

Rombongan diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia melalui Base Off, Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (13/2/2023).

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan total ada 119 orang yang dikirim untuk membantu penanganan pasca gempa M 7,8 yang terjadi di Turki dan Suriah.

''Hari ini kita sudah memberangkatkan EMT ke Turki untuk membantu masyarakat Turki. Total ada 119 orang yang berangkat. Ini kolaborasi yang sangat luar biasa, ada BNPB, Kemenkes, TNI, Polri, IDI dan para relawan,'' kata Kunta.

Kunta merinci, dari 119 orang yang diberangkatkan, terdapat 105 orang EMT yang berasal dari Kementerian Kesehatan 66 orang, TNI 17 orang, Polri 17 orang dan BNPB 4 orang. Sementara sisanya merupakan tim pendukung dari Kemenlu, BNPB, TNI dan Polri.

''Di situ ada dokter ada perawat dan juga tim pendukung, ada berbagai macam spesialis ada yang orthopedi, bedah, dokter umum, dan ahli-ahli yang diperlukan,'' ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Suharyanto menyebutkan bahwa tim medis yang berangkat hari ini akan menyusul Tim MUSAR yang telah berangkat terlebih dahulu pada Sabtu (11/2).

Nantinya, tim medis hanya akan ditempatkan di wilayah Turki. Penempatan tim medis itu, terang Suharyanto, karena alasan keamanan.

''Karena pertimbangan keamanan, tim EMT hanya akan ditempatkan di Turki. Tapi untuk Suriah karena dampaknya lebih kecil dibandingkan Turki, tetap setelah ini kami akan kirim bantuan logistik dan peralatan yang dibutuhkan,'' kata Suharyanto.

Adapun logistik dan peralatan yang akan dikirimkan diantaranya ada rumah sakit lapangan, tenda, matras, sleeping bag, velbed, genset, dan makanan siap saji. ''Kemungkinan minggu depan kita kirim, masing-masing dua pesawat. Dua pesawat untuk Turki dan dua pesawat untuk Suriah,'' jelasnya.

Suharyanto meminta kepada tim EMT yang dikirim untuk tetap hati-hati dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini, sebab suhu di Turki saat ini sangat dingin. ''Tugas Bapak/ibu sekalian berat, cuaca juga sangat dingin.

Kami semua sangat bangga, dan tentu saja kami terus mendoakan, tolong begitu sampai disana bekerja dengan sebaik-baiknya dan tetap kesehatan diri sendiri harus diutamakan,'' pesannya.

Gempa 7,7 Magnitudo dengan kedalaman 17,8 Kilometer telah mengguncang negara Turki serta negara sekitarnya yang terdampak pada Senin dini hari (06/02/2023).

Berdasarkan data yang disampaikan oleh situs kebencanaan Pemerintah Turki, korban jiwa dalam bencana tersebut mencapai 17.134 orang meninggal dunia dan 70.347 korban luka-luka dan ribuan bangunan rusak.

Sebagai negara sahabat, Indonesia akan turut berperan aktif dan terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban terdampak mengingat hubungan diplomatik Indonesia dan Turki yang sudah berlangsung sejak lama.