Antv – Pemerintah Selandia Baru pada Selasa (14/2) telah menyatakan status Darurat Bencana Nasional untuk ketiga kalinya dalam sejarah ketika badai topan Gabrielle menimbulkan banjir yang meluas, tanah longsor serta banjir rob yang merendam pulau bagian utara.
Seperti dilansir Reuters, Kieran McAnulty, Menteri Manajemen Kedaruratan Selandia Baru, mengatakan dalam pernyataan persnya pada Selasa bahwa kerusakan parah akibat badai topan ini sangat membutuhkan bantuan secara nasional untuk menolong mereka yang terdampak.
" Bencana yang disebabkan oleh cuaca ekstrim yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah menimbulkan kerusakan parah di sepanjang pulau bagian utara, " ujar Kieran McAnulty
Deklarasi Bencana Nasional ditetapkan pada dua peristiwa sebelumnya yakni peristiwa gempa magnitudo 6,3 di Christchurch pada 2011 dan pada masa awal pandemi COVID-19
Saat ini, Badai topan Gabrielle terlacak berada 100 kilometer (62 mil) timur laut dari kota Auckland tetapi kini diketahui bergerak ke arah barat daya.
Badan Meterologi MetService mengatakan bahwa masa hujan terparah sudah terlewati di Auckland, namun akan kembali terulang dengan dampak lebih besar lagi akan melanda bagian selatan Selandia Baru.
Badai Gabrielle dilaporkan menimbulkan hujan lebat, banjir serta angin kencang di penjuru pulau bagian utara sehingga warga pemukiman pinggir pantai harus dievakuasi.
Kondisi terkini pemukiman tanpa listrik, serta sejumlah jalan dan kota ditutup sama sekali.