Sebanyak 1.470 Warga Terdampak Banjir di Pidie Jaya, Aceh

Warga bersihkan lumpur sisa banjir di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. (Foto : BNPB)

Antv –Sebanyak 1.470 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Banjir itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Pidie Jaya dan memicu luapan DAS Krueng Meureudu pada Sabtu (4/2/2023).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya mencatat wilayah yang terdampak banjir meliputi Desa Dayah Usen, Desa Blang Cut, Desa Pante Berne, Desa Dayah Kruet dan Desa Meunasah Mancang di Kecamatan Meurah Dua. Selanjutnya Desa Lhok Nga dan Desa Meunasah Lhok di Kecamatan Merureudu.

Berdasarkan pendataan per Minggu (5/2/2023), ada sebanyak 480 rumah, 3 fasilitas pendidikan, fasilitas umum dan rumah ibadah turut terdampak.

Laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Pidie Jaya per hari ini Senin (6/2/2023), banjir telah surut dan menyisakan lumpur serta puing lainnya.

Masyarakat bersama Tim BPBD Kabupaten Pidie Jaya bergotong-royong untuk pembersihan dibantu alat berat.

"Sudah surut. Sekarang sedang pembersihan," jelas Pusdalops BPBD Kabupaten Pidie Jaya.

Sementara itu cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Aceh hingga pertengahan bulan Februari 2023, sebagaimana menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kabupaten Pidie Jaya menurut prakiraan cuaca BMKG untuk esok hari, Selasa (7/2/2023) akan mengalami turun hujan dengan intensitas ringan pada dini hari dan pertengahan siang hari.

Sebagai antisipasi dalam mengurangi dampak risiko bencana banjir susulan, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk melakukan upaya mitigasi. Upaya tersebut  meliputi pemantauan kondisi sungai, pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan agar dilakukan secara berkala.

Di samping itu, bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi mandiri sementara jika terjadi hujan menerus dengan intesitas tinggi selama lebih dari satu jam. Masyarakat juga diharapkan agar selalu memperhatikan kondisi debit sungai dan menghindari lereng curam yang minim vegetasi.