Pelatihan terjun payung juga telah dilaksanakan selama 21 hari dari tanggal 17 Januari 2023 sampai dengan 6 Februari 2023 bertempat di Satlat Brimob Cikeas dan Bandara Pondok Cabe.
Jumlah peserta sebanyak 49 personel, yang terdiri dari 22 personel jajaran Korbrimob Polri dan 27 personel jajaran Satbrimob Polda yang meliputi 5 personel Satbrimob Papua, 3 personel Satbrimobda Sumut, 1 personel Satbrimobda Gorontalo dan masing-masing 2 personel dari Satbrimobda Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara, Kaltara, Sulsel, Aceh, Lampung, dan DIY.
Lebih lanjut, Anang menambahkan, nantinya hasil yang akan dicapai dalam pelatihan ini yakni meningkatkan kemampuan personel fungsi Dokkes Polri. Upaya itu dilakukan pada penanganan kegawat-daruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler, dalam rangka memberikan dukungan kesehatan yang optimal pada operasi kepolisian dalam situasi kontijensi.
"Lalu dengan adanya pelatihan ini diharapkan terbentuknya kesiapan fungsi Dokkes Polri yang terintegrasi dengan satuan operasional Polri, khususnya Korbrimob Polri dalam penanganan situasi kontijensi dan krisis kesehatan. Kemudian terbentuknya kemampuan personel fungsi Dokkes Polri sebagai instruktur kesehatan, khususnya yang bertugas pada Lemdiklat Polri," katanya.
Sementara untuk pelatihan terjun payung, Anang mengharapkan peserta latihan mampu dan terampil dalam teknik dan taktik terjun payung, serta mampu mentransfer ilmu dan kemampuan pada personel lain di kesatuan.
"Diharapkan juga terbentuknya kesiapan mental dan fisik personel penerjun yang terlatih, tangguh, responsif, dan dapat diandalkan," katanya.