Pengakuan Dede Anggota Wowon, Tilep Rp 200 Juta Untuk Mancing

Tersangka Dede Solehuddin di Polda Metro Jaya. (Foto : Viva)

Antv –Tersangka M. Dede Solehuddin (35) mengaku bisa mendapatkan uang Rp 200 juta dari aliran dana TKW yang ditilepnya. Uang itu merupakan setoran hasil penipuan yang seharusnya diberikan kepada Wowon.

Menurut Dede uang tersebut didapat secara bertahap mana kala para tenaga kerja wanita (TKW) korban praktik penipuan dengan modus penggandaan uang menyetor uang ke Wowon alias Aki (60).

"Kurang lebih saya dapat 200 juta," ujar Dede di Markas Polda Metro Jaya, Jumat 3 Februari 2023.

Kata dia, para TKW korban praktik penipuan Wowon tiap bulannya rata-rata menyetor uang Rp 4 sampai 5 juta. Sebagian uang setoran lantas kemudian dia ambil alias tilep sebelum akhirnya disetor ke Aki Wowon.

"Kadang-kadang ada empat orang lima orang. Tiap orang 4 sampai 5 juta. Saya ambil 1 juta lalu sisanya dikasih ke Aki (Wowon)," katanya.

Lebih lanjut dilansir dari Viva.co.id, Dede berdalih kalau uang Rp 200 juta yang dia kumpulkan itu kini sudah habis. Dia mengklaim semua dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Pun dipakai untuk hobinya, yaitu memancing.

"Itu buat mancing saja sambil jajan, rokok, buat sehari-hari aja," ujar dia lagi.

Untuk diketahui, polisi menegaskan kasus keluarga tewas keracunan di Bekasi adalah pembunuhan berantai. Bukan cuma tiga, sejauh ini total ada sembilan orang dibunuh tiga pelaku.

Saat ini, tiga pelaku sudah ditangkap polisi. Ketiganya adalah Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan Dede Solehudin (35).

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau serial killer," ujar Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 19 Januari 2023.

Fadil menambahkan, "Sejauh ini, total korban ada sembilan orang."

Untuk diketahui, tiga dari lima orang yang tinggal di sebuah kontrakan di Ciketingudik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, dinyatakan meninggal dunia.

Mereka diduga mengalami keracunan. Polisi menemukan sejumlah muntahan makanan di dekat tubuh para korban yang ditemukan tergeletak di dalam rumah. Korban yang meninggal atas nama AM (35), RAM (21) dan MR (19).

Korban meninggal diketahui memiliki hubungan darah yakni ibu dan anak. Mereka tercatat sebagai warga Cianjur dan telah dimakamkan di kampung halamannya.