Antv –Keluarga korban yang sedang bersedih memadati rumah sakit di Peshawar Pakistan pada Selasa 31 Januari 2023 untuk mencari kerabat mereka setelah sebuah bom bunuh diri terjadi di sebuah Masjid di Pakistan. Akibat ledakan bom bunuh diri tersebut telah menewaskan 100 orang yang mayoritas korban adalah polisi.
Serangan itu adalah yang paling mematikan dalam satu dekade terkahir yang terjadi di kota barat laut yang tengah bergolak di dekat perbatasan Afghanistan.
"Putraku, anakku," jerit seorang wanita tua yang berjalan di samping ambulans yang membawa peti mati.
Pada saat bersamaan regu penyelamat membawa sejumlah orang yang terluka ke unit gawat darurat rumah sakit. Sedikitnya 170 orang terluka dalam ledakan itu, yang menghancurkan lantai masjid saat ratusan jamaah melakukan sholat.
Seorang pejabat senior pemerintah daerah setempat Riaz Mahsud mengatakan jumlah korban kemungkinan akan bertambah karena para pekerja melakukan pencarian di sekitar reruntuhan.
"Sejauh ini, 100 jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Lady Reading," kata juru bicara fasilitas medis terbesar di kota itu, Mohammad Asim, dalam sebuah pernyataan.
Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah mengatakan kepada parlemen bahwa 97 dari 100 orang itu adalah petugas polisi.
Pihak berwenang mengatakan mereka masih menyelidiki bagaimana pembom berhasil menembus pos pemeriksaan militer dan polisi yang mengarah ke distrik polisi itu. Distrik itu berisi pemukiman mandiri era kolonial di pusat kota yang merupakan rumah bagi personel polisi berpangkat menengah dan bawah keluarga mereka.
Masjid yang terletak di komplek bangunan polisi tersebut dibangun untuk memungkinkan polisi melaksanakan shalat tanpa meninggalkan daerah tersebut.
Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan, pelaku bom berada di barisan pertama masjid ketika dia menyerang.
Sumber: Reuters