Meskipun jembatan telah ditutup oleh pihak Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Banjarnegara, namun warga enggan memutar ke jalur yang lebih jauh dengan jarak 10 kilometer.
“Kalau berputar sangat jauh kurang lebih 10 kilometer, dan tiap hari lewat sini,” tambahnya.
Sementara warga lain, Muksim, berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan Sungai Kacangan, karena jika terjadi banjir, masih banyak warga yang tetap nekat menyeberang sungai yang berbahaya.
“Belum ada perbaikan dari pemerintah, belum ada keterangannya dari desa juga. Akhirnya kami terpaksa menyebrang walaupun sudah pernah ada warga yang hampir tenggelam saat menyebrang,” pungkasnya.
Baca Juga :