Kemudian, apabila pembakaran Al Quran yang dilakukan politisi rasialis Swedia-Denmark tersebut ditujukan untuk melampiaskan kemarahan pada Turki, maka sejati-nya Al Quran tidak menanggung apa pun yang menjadi tanggung jawab Turki.
"Kalau dia bermaksud menyerukan agar Eropa kulit putih bersatu melawan Islam, perbuatannya justru memancing orang-orang Eropa di luar kelompoknya untuk melawannya," ujar Gus Yahya.
Kemudian jika terjadi konflik universal atas perbuatan Paludan, maka tidak akan ada kelompok termasuk kelompok Paludan yang bisa menang.