Antv – Akhirnya para puluhan siswa dan siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Baitul Ghofur dan Madrasah Tsanawiah (MTS) Al-Huda, kampung Cilember desa Legok Muncang kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, Jawa Barat, bisa senang dan bernafas lega.
Hal itu terjadi setelah bertahun-tahun ruangan belajar mengajarnya rusak di makan usia, kini sekolah tersebut sudah selesai di perbaiki dan layak untuk dipakai.
Bangunan sekolah agama Islam satu lantai yang memiliki dua ruang kelas dan berdiri di tengah-tengah perkebunan tersebut kerap menjadi momok menakutkan siswa dan siswi saat turun hujan, atap bocor dan lantai becek.
Kesan kumuh terlihat di ruangan kelasnya, bangku-bangku kayu yang kotor berderet di ruangan kelas, bagian dinding terbuat dari kayu triplek dan lantai tanpa keramik.
Kondisi halaman luar sekolah juga tidak terawat, Lapangan untuk upacara sempit dan berdiri satu Tiang bendera di tengahnya.
Sementara akses jalan ke sekolah pun cukup sulit dan harus melewati area perkebunan teh hingga gang pemukiman warga.
Namun, sekolah itu masih berfungsi. Sedikitnya ada 75 siswa yang mengenyam pendidikan.
Rinciannya 50 orang siswa MI dan 25 orang siswa Mts. Mayoritas siswanya memang warga sekitar. Untuk tenaga pengajar berjumlah 4 orang, semuanya honorer.
Hal tersebut saat ini telah sirna, setelah pangkostrad, pangdivif 1 Kostrad, dan YonZipur 9 Kostrad turun tangan melakukan renovasi dan perbaikan kelas.
Tidak butuh waktu lama, puluhan prajurit YonZipur 9 Kostrad langsung turun lapangan untuk merenovasi sekolah, mck, dan saluran air bersih untuk warga hingga selesai dan dapat di gunakan para siswa dan warga setempat.
Menurut Pasi Intel Yonzipur 9 Kostrad Lettu Czi Satria Andhika, Lettu Satria Andhika, Aksi sosial yang di lakukan prajurit Kostrad ini merupakan program dari pangkostrad, Pangdivif 1 Kostrad dan Yonzipur 9 Kostrad dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, salah satunya merenovasi Sekolah.
"Tujuan adanya renovasi tersebut semata-mata untuk membantu masyarakat. Sehingga masyarakat bisa merasakan akses pendidikan yang layak, MCK yang bersih dengan saluran air yang. Aksi TNI ini sekaligus perintah dari Pangkostrad melalui Pangdivif 1 dan Yonzipur 9 Kostrad," tutur Satria, di Ciwidey, Kamis (25/1/2023).
Proses pembangunannya sendiri berjalan selama dua bulan oleh puluhan prajurit Kostrad di bantu masyarakat.
"Alhamdulillah proses pembangunan dan perbaikan sarana pendidikan, MCK dan saluran air bisa selesai dalam waktu dua bulan oleh prajurit kostrad di bantu juga oleh masyarakat setempat," ucapnya
Satria berharap semua yang sudah di bangun dan di perbaiki prajurit Yonzipur 9 Kostrad ini bisa di pelihara, di manfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat.
"Semoga masyakat kampung Cilember desa Lebak Muncang Ciwidey, bisa tetap memelihara, menjaga dan memanfaatkan fasilitas pendidikan, MCK dan saluran air bersih sebaik mungkin agar tetap bisa bermanfaat untuk generasi selanjutnya," harap Satria.
Sementara itu, salah seorang Siswi MTS Al-Huda Siti Khodijah mengaku senang, sekolah tempatnya menuntut ilmu saat ini kondisinya menjadi layak di gunakan untuk proses belajar mengajar.
"Alhamdulillah dan saya ucapan terima kasih kepada bapak tentara dari Kostrad sudah memperbaiki sekolah kami, ruang kelas sudah bagus, lantai di keramik, plafon kelas tidak lagi bocor, jadi nyaman untuk belajar mengajar," ucap Siti sambil tersenyum bahagia.
Salah seorang pemilik yayasan, Darwin Sutendi, sudah cukup lama kondisi sekolah MI dan MTS yang di pimpinnya ini rusak dan belum di perbaiki, namun dengan kehadiran Yonzipur 9 Konstrad sekolah yang di dambakan para siswa akhirnya terwujud dan bisa belajar mengajar dengan tenang.
"Sulit di percaya, sekolah yang sebelumnya dalam kondisi memprihatinkan kini setelah di perbaiki oleh para bapak TNI dari Kostrad menjadi layak untuk di gunakan," Ungkap Darwin Sutendi.
Bangunan sekolah satu lantai tersebut yang sering digunakan oleh MI dan MTS secara bergantian dan waktunya sudah diatur sedemikian rupa oleh pihak sekolah bisa belajar dengan aman dan tenang.
"Kini para siswa siswi MI dan MTs bisa belajar tenang dan aman tidak takut atap sekolah ambruk dan bocor," ucap Darwin menambahkan.
Darwin menuturkan sekolah tersebut menjadi satu pilihan warga sekitar. Sebab, sekolah lain jaraknya lebih jauh dari tempat tinggal warga.
"Kalau harus ke sana juga cukup jauh, ini kan bukan desa yang alat transportasinya ada terus, kalau harus pake ojek sampai ke sana harus bayar Rp 30.000. Apalagi kan para orang tuanya kerjanya serabutan dan bertani," ujar Darwin.
Selain itu pihaknya tak memungut bayaran kepada siswa yang bersekolah di tempat itu. Sejak dibangun tahun 2011, sekolah ini memang menggratiskan biaya.
"Iya kami gratiskan, yang terpenting mah anak-anak di sini gak putus sekolah, jadi kami gratiskan semua biaya pendidikan di MI dan MTS ini," jelasnya.
Dengan adanya perbaikan dari Prajurit Kostrad tersebut guru dan puluhan siswa sangat terharu sekolahnya menjadi sasaran perbaikan. Apalagi MCK di sekolah tersebut sudah lama rusak, karena usianya sudah lama dan tidak layak digunakan .
“Terima kasih sekali kepada Bapak-bapak TNI yang telah membangun Sekolah kami, MCK dan Pipanisasi air bersih untuk warga melalui program Pangkostrad, Pangdivif 1 Kostrad dan Yonzipur 9 Kostrad” pungkasnya.