“Saya berterima kasih Mama selalu ada mendukung saya di sini, Pak Maafkan saya apa karena akibat peristiwa ini Papa harus kehilangan pekerjaan. Terima kasih untuk Mama dan Papa karena telah mengajarkan nilai-nilai kebaikan kejujuran dan kerja keras dalam hidup saya dan kakak saya sejak kami kecil,” pungkasnya.
Menyoal tentang atasannya, menurut Bharada E, dia sangat hormat dan setia pada Ferdy Sambo. Namun, kepatuhan tersebut justru dimanfaatkan Sambo untuk melancarkan rencana jahatnya membunuh Yosua.
“Tidak pernah terpikirkan, ternyata oleh atasan di mana saya bekerja memberikan pengabdian, kepada seorang jenderal berpangkat bintang dua yang sangat saya percaya dan hormati, di mana saya yang hanya seorang prajurit rendah berpangkat Bharada yang harus mematuhi perkataan dan perintahnya, ternyata saya diperalat,” ujar Bharada E.
“Dibohongi dan disia-siakan, bahkan kejujuran yang saya sampaikan tidak dihargai, malahan saya dimusuhi,” tuturnya.
Bharada E pun mengaku sudah berkata jujur soal kasus kematian Yosua alias Brigadir J. Bahwa dirinya menembak seniornya itu semata karena perintah atasannya, Ferdy Sambo.