"Ini kalau nanti sudah berfungsi, sangat mengurangi banjir yang ada di Jakarta," tutur Presiden.
Tidak hanya sodetan, Presiden menyebut penanganan banjir di Jakarta juga harus diikuti dengan proyek lainnya yang dapat membantu penanggulangan banjir di Jakarta. Mulai dari penyiapan pompa-pompa air hingga normalisasi sungai-sungai di Jakarta.
"Urusan pompa yang ada di sungai-sungai dan juga urusan normalisasi Ciliwung, normalisasi 12 sungai yang ada Mookervart, Kali Pesanggrahan, Kali Angke, Kali Cipinang, dan lain-lainnya juga harus dinormalisasi kalau kita ingin Jakarta tidak banjir," ucap Presiden.
"Plus yang di utara banjir rob baik dengan tanggul laut maupun dengan giant sea wall itu juga saya sudah perintahkan ke Gubernur DKI," tandasnya.
Sebagai informasi, sodetan Kali Ciliwung merupakan satu kesatuan dengan Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, serta sistem kanal banjir lainnya. Pembangunan sodetan ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh pemerintah untuk mengendalikan banjir di wilayah DKI Jakarta.
"Sebenarnya ini proyek lanjutan yang dulu pernah berjalan di 2013 sampai dengan 2016, kemudian berhenti karena masalah pembebasan lahan," ujar Manajer Proyek Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT), Farida Maharani.
Menurut Farida, saat ini progres pembangunan sodetan tersebut sudah mencapai 77 persen. Presiden Joko Widodo sendiri optimistis bahwa proyek sodetan tersebut bisa rampung dan beroperasi pada April 2023.