Antv – Tim Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang, Jawa Tengah, menangkap sejumlah orang yang terlibat dalam aksi penyerangan bersenjata tajam di sekitar Pasar Dargo Jalan Dr Cipto, Kecamatan Semarang Timur pada Minggu (22/1/2023) dini hari.
“Sementara kita amankan delapan orang,” ujar Wakasatreksrim Polrestabes Semarang, AKP Andryansyah Rithas Hasibuan lewat pesan singkat, Senin (23/1/2023).
Meski demikian, dirinya belum menjelaskan lebih jauh terkait penangkapan itu.
Saat ini, penyidik masih melakukan pemeriksaan dan pengumpulan bukti-bukti terhadap aksi kekerasan tersebut.
“Masih dilakukan pemeriksaan dan pengembangan," bebernya.
Terpisah, Kasatreskrim Polresatebes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan juga memastikan telah melakukan penangkapan terhadap para pelaku yang terlibat dalam penyerangan itu.
Donny memastikan pihaknya akan mengungkap kasus tersebut.
“Iya betul sudah ada yang ditangkap,” jelasnya.
Sebelumnya, akibat peristiwa penyerangan itu, lima orang mengalami luka bacok karena sabetan senjata tajam dan harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Kanit Reskrim Polsek Semarang Timur, Ipda Bunawi mengatakan, kelima korban itu masing-masing bernama Toni Susilo (30), Gunawan Wibisono (23), Dodik Prasetyo (30), warga Semarang Timur, dan Irvan Erianto (20) warga Gayamsari Semarang.
Sedangkan satu orang korban yang belum diketahui identiasnya kini dirujuk ke RSUP Kariadi untuk penanganan medis.
“Ada lima orang (korban), tiga rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa, 2 korban dirujuk ke RSUP Dokter Kariadi. Luka kebanyakan di lengan dan bahu belakang. Sedangkan ada juga satu korban yang dirujuk ke RSUP Kariadi belum diketahui identitasnya," paparnya.
Dirinya menerangkan, dari hasil pemeriksaan sementara, kejadian bermula ketika para korban sedang nongkrong di halaman Ruko Argo Blok C.15.
Lalu menurut keterangan saksi dan para korban, para pelaku awalnya melintas sambil mengawasi dan saling bertatapan.
Kemudian, pada pukul 02.30 WIB, ada gerombolan remaja yang menghampiri para korban dan langsung melakukan kekerasan menggunakan senjata tajam.
“Selang satu jam, sekitar 20 orang datang melakukan penyerangan dengan senjata tajam dan membabi buta," tandas Kanit.