Ksatria Kostrad Intan Jaya Galakkan Program Borong Hasil Bumi Lokal Papua

Satgas YPR 305 Kostrad galakkan program borong hasil bumi lokal. (Foto : TNI AD)

Antv –Di tengah gencarnya isu ‘Perang Revolusi Total’ yang dihembuskan oleh gerombolan KST Papua, para Ksatria Kostrad di Intan Jaya justru menggalakkan program Borong Hasil Bumi.

Hal ini dilakukan demi terus meningkatnya kesejahteraan masyarakat, sesuai perintah Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Kegiatan tersebut dilakukan di Intan Jaya pada Selasa 10 Januari 2023.

"Seperti yang kita lihat dalam dua Minggu terakhir ini, hanya sedikit mama-mama yang datang dari kampungnya ke kota Sugapa untuk menjual hasil kebunnya. Mereka semua sibuk dalam rangkaian perayaan Natal. Sudah pasti saat ini uang, minyak, beras dan kebutuhan sehari-hari mereka sudah menipis, atau bahkan sudah habis. Jadi, enggak usah banyak tawar dan enggak usah pilih-pilih. Beli saja semua. Saya siapkan 15 juta untuk hari ini. Itu sejam saja saya rasa sudah habis uangnya," ucap Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila saat briefing singkat dengan para Perwira di Pos Koper, Intan Jaya, Papua Tengah.

Program Borong Hasil Bumi merupakan salah satu program unggulan bidang Teritorial Satgas YPR 305 Tengkorak Kostrad selama menjalankan tugas di tanah Papua.

Pertama kalinya program ini dilaksanakan pada tanggal 17 September 2022, tiga hari setelah seluruh Ksatria Tengkorak menginjakkan kakinya di Intan Jaya. Sejak saat itu, minimal dua kali dalam sebulan program ini dilaksanakan.

Alhasil, masyarakat Intan Jaya yang tinggal di ujung-ujung kampung mengetahui bahwa pasukan Kostrad dari Karawang yang hadir di Intan Jaya saat ini, benar-benar datang untuk mensejahterakan masyarakat.

Awalnya, tidak sedikit masyarakat yang enggan untuk diajak berkomunikasi oleh para Ksatria Tengkorak. Namun, dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan, membuat masyarakat bukan hanya mau diajak ngobrol, bahkan yang terbaru, masyarakat Sani berani angkat senjata ketika gerombolan KST pimpinan Apeni Kobogou berusaha merusak fasilitas bermain dan penerangan yang sengaja dibuat untuk masyarakat.

Bahkan, informasi yang diperoleh dari beberapa warga Mamba dan Sambili, Apeni Kobogou sempat mendapat penyerangan dan para pemuda Sani.

Di awal Januari ini, Raja Aibon Kogila sengaja menyelenggarakan program Borong Hasil Bumi di Pos Koper. Hal ini karena posisi Pos Koper persis di pinggir jalan utama.

Mama-Mama yang datang dari Hitadipa, Titigi, Bamonggo, Eknemba, Dugusiga serta dari Mamba dan Sambili, akan melewati depan Pos Koper ketika hendak ke pasar. Benar saja saat matahari sudah mulai menerangi Intan Jaya, mama-mama dan anak-anak mengelompok, berjalan menanjak dari kampungnya menuju kota Sugapa.

Betapa gembiranya mereka ketika dipersilahkan masuk melalui gerbang Pos Koper dan diberitahu bahwa barang bawaannya akan dibeli semua.

"Amakanie, Amakanie. Terima kasih," berulang kali kata-kata tersebut terucap dari mulut mama-mama setelah seluruh bawaannya habis terjual.

Mayor Anjas, Kapten Anwar, Kapten Poltak, Kapten Suryo, Lettu Basyir dan Lettu Bima tak mau ketinggalan berbelanja, sekaligus sesekali mengajak mama-mama bersenda gurau.

Bapa Pater didampingi beberapa Ksatria dari Pos Koper, tak lupa menjalankan 'ritualnya', membagikan gula-gula dan cokelat yang memang sudah disiapkan.

Tak ada sedikitpun raut wajah takut dari mama-mama dan juga anak-anak kepada para Ksatria Tengkorak.

Saking baik dan terasa dampak kehadirannya di tengah-tengah masyarakat, beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat mengatakan bahwa pasukan Kostrad pimpinan Raja Aibon Kogila adalah 'Tentara Utusan Tuhan'.